Camat Krayan Sarankan PLN Beli Solar Malaysia

demo
Warga Krayan di Long Bawan gelar unjuk rasa menuntut pelayanan PLN 24 jam.

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Supaya PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) di Krayan bisa melayani konsumen 24 jam per hari, Camat Krayan, Helmi Pudaaslikar menyarankan PLN Rayon Nunukan yang membawahkan Krayan membeli bahan bakar minyak (solar) ke Malaysia.

Helmi menyarankan itu karena dalam kesepakatan demonstrasi antara warga Krayan dengan PLN, Selasa (20/02), PLN diberi tenggang waktu 7 hari untuk meningkatkan pelayanan listrik menjadi 24 jam per hari, dari yang sebelumnya hanya 12 jam per hari.

“Kesepakatan listrik 24 jam antara PLN dan pengunjung rasa hanya bersifar sementara waktu atau dalam hitungan 7 hari kedepan,” kata Helmi. Camat menuturkan,  peningkatan layanan listrik 24 jam di Krayan tergantung stok solar.  PLN sendiri dalam peryataan kesepakatan siap memenuhi permintaan selama tersedia solar untuk  mesin PLTD.

Masyarakat Krayan Minta Layanan Listrik 24 Jam

Selama ini, jatah  solar untuk PLTD Krayan  dibatasi untuk aktifitas 12 jam, dan jika kebutuhan ditingkatkan 24 jam, maka sudah tentu stok solar harus ditambah dua kali lipat.“Sekarang ini tergantung ada tidak solar. Katanya sih, PLN siap beroperasi 24 selama BBM terpenuhi,” ujarnya.

Melihat stok solar terbatas,  kata Helmi, PLN sebaiknya memanfaatkan kerjasama impor BBM antara PT Pertamina dengan Petronas Malaysia yang sudah terjalin berapa tahun ini. “Ada PT Patra Niaga yang ditugaskan PT Pertamina mengatur impor BBM Petronas di Krayan, Nah kenapa tidak dimanfaatkan kontrak itu,” bebernya. Kalau tidak bisa maka Pertamina Tarakan menambah jatah solar subsidi untuk Krayan.

Menurut Helmi, layanan listrik 24 jam  dan perluasan jaringan di Krayan atau Long Bawan dan sekitarnya sudah mendesak dan pantas karena PLN sudah menghasilkan listrik 800 KW dari 4 mesinnya, sedangkan daya terpakai oleh pelanggan hanya 180 KW. “Masih ada 620 KW tidak terpakai, kenapa itu tidak dimaksimalkan untuk pelayanan pelanggan,” ucapnya.

Helmi melihat persoalan listrik di Krayan murni tergantung pada  kebijakan manajemen PLN ditingkat atas. “Mesin cukup, solar juga bisa diimpor, kini tergantung manajemen PLN,” katanya. (002)