Camat Sebatik Utara Benarkan Jalan ke Kantornya Berada di Wilayah Malaysia

Jalan masuk ke Kantor Camat Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan hasil pengukuran ulang batas kedua negara,  kini posisinya berada dalam wilayah negara Malaysia. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Zulkifli, Camat Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) membenarkan  jalan menuju kantornya berdasarkan hasil pengukuran ulang batas negara Indonesia-Malaysia, posisinya jadi berada dalam  wilayah Malaysia, begitu pula dengan sejumlah sawah dan rumah warganya kini juga ada yang berada dalam wilayah Malaysia.

“ Meski demikian aktivitas masyarakat tetap dibiarkan, tidak ada larangan bagi kita melewati wilayah Malaysia tersebut meski tanpa dokumen atau  izin keimigrasian,” kata Zulkifli  ketika diklarifikasi Niaga.Asia, Rabu (9/9/2020).

Ia juga membenarkan adanya pemasangan patok batas negara terbaru yang posisinya persis di jalan masuk kantor camat, keberadaan batas negara disampaikan dalam bentuk plang bertulisan Perhatian/Attention anda memasuki kawasan wilayah Malaysia.

“Dibalik papan bertulisan kawasan wilayah Malaysia, betulisan Amaran/Attention awak limpas sempadan Indonesia. Plang itu sebatas peringatan atau pemberitahuan,” tuturnya.

Pemasangan plang bolak-balik sebagai pembatas antara Indonesia dengan Malaysia dan sebagai peringatan kepada masyarakat agar tidak seenaknya saat melintasi lokasi tersebut sebab ,biar bagaimapun wilayah itu masih dalam proses penetapan resmi kedua negata.

Patok batas negara pengukuran ulang yang dilakukan bulan Juli 2019 oleh   BIG Indonesia dan JUPEM Pemerintah Malaysia belum resmi diberlakukan, karena masih ada segmen pengukruan ulang di Sei Ular, Kecamatan Sei Menggaris dan Tinampak, Kecamatan Tulin Onsoi.

“Sekmen Sebatik sudah selesai pengukuraan, tapi belum diresmikan, kemudian ada lagi segmen pengukruan di Sei Ular dan Tinampak tertunda karena Covid-19,” kata Zulkifli.

Sejak bergesernya batas negara, masyarakat di Sebatik tetap menjalankan aktifitas seperti biasa dan masyarakat diminta tidak melakukan tindakan atau reaksi sebelum adanya sosialisasi dan pemusnahan patok lama oleh kedua negara.

“Situasi tetap aman. Memang agak aneh kalau mau kantor harus melewati jalan malaysia yang jalannya dibangun oleh Indonesia,” imbuhnya. (002)

Tag: