
TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Para pihak yang datang secara permanen maupun yang sekadar berkunjung ke Ibu Kota Negara (IKN) dan kabupaten/kota mitra, perlu sedikit banyak mempelajari bahasa dan budaya setempat.
“Pendatang mengerti dan memahami bahasa daerah dapat menjadi langkah preventif mencegah kesenjangan budaya dan konflik sosial,” kata Ali Kusno, M.Pd., dari Kantor Bahasa Kaltim di hadapan perwakilan SMP se Kutai Kartanegara.
Ali Kusno yang menjadi salah satu narasumber Forum Group Discussion (FGD) Penggalian Data Riset Bahasa Melayu Kutai yang dilaksanakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di SMPN 2 Tenggarong, Kamis (2/5/2024).
“Masalah bahasa ini perlu menjadi perhatian yang serius bagi pihak terkait,” tegasnya.
Pemahaman bahasa daerah, menurutnya, bukan sebatas bahasa, melainkan juga pemahaman terhadap aspek sosial budaya.
“Pembangunan IKN tidak hanya pembangunan infrastruktur fisik, tapi juga perlu persiapan dan pembangunan infrastruktur sosial budaya. Di dalamnya ada tentang bahasa dan budaya daerah,” ucapnya lebih lanjut.
Dalam kerangka itu, Ali Kusno mendorong kepada daerah agar bergegas melestarikan bahasa daerah masing-masing.
“Keberadaan IKN selayaknya menjadi pemantik bagi daerah mitra untuk gerak cepat melestarikan bahasa daerah,” tandasnya.
Dirinya menyebut Kantor Bahasa Kaltim telah melakukan upaya ke arah itu. “Kami telah mendorong DPRD Kaltim menyusun Perda Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pembinaan dan Perlindungan Bahasa Daerah, menyusun kamus Bahasa Kutai, kegiatan revitalisasi Bahasa daerah dan Festival Tunas Bahasa Ibu,” urai Ali Kusno.
Berkaitan dengan pelestarian Bahasa Kutai, narasumber lainnya Kabid GTK Disdikbud Kukar Drs. H. Joko Sampurno, M.Si., menyebut telah memiliki Perda Bahasa Daerah dan menyusun bahan ajar, bahan bacaan maupun pendukung lainnya untuk penerapan muatan lokal (mulok) di sekolah-sekolah.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Bahasa Daerah BRIN Erlinda Rosita, M.Pd., mengharap kegiatan ini memberi pengetahuan dan pemahaman kepada perwakilan sekolah di Kukar tentang persiapan penerapan mulok Bahasa Daerah Melayu Kutai.
“Bahasa Daerah Melayu Kutai harus dilestarikan seiring dengan keberadaan IKN. Jangan sampai bahasa dan budaya daerah di Kaltim tergerus oleh bahasa dan budaya lain yang datang,” pungkasnya.
Penulis: Hamdani I Editor: Intoniswan
Tag: BahasaIKN