Cek Ketersediaan Pangan di Pasar Klandasan Balikpapan, Kemenko Pangan Dibikin Kaget

Asisten Deputi Stabilisasi Harga Pangan Kemenko Pangan RI Muhammad Siradj Parwito didampingi Wawali Bagus Susetyo, meninjau ketersediaan pangan di Pasar Klandasan, Balikpapan, Rabu 3 Desember 2025. (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota Balikpapan menerima kunjungan Asisten Deputi Stabilisasi Harga Pangan Kemenko Pangan RI, Muhammad Siradj Parwito, Rabu 3 Desember 2025.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung ketersediaan pangan, harga, serta potensi produksi lokal, menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pertemuan di Balai Kota Balikpapan, yang dihadiri Wakil Wali Kota Bagus Susetyo, sebelum dilanjutkan dengan peninjauan ke Pasar Klandasan.

“Kami melihat langsung persediaan pangan di pasar Klandasan. Balikpapan belum memiliki pasar induk, sehingga per kecamatan hanya ada pasar-pasar lokal. Dari pantauan kami, beras, cabai, gula, dan bawang merah tersedia. Beberapa komoditas, seperti cabai dan bawang merah, memang mengalami kenaikan, sementara telur normal dan daging ayam sedikit tinggi, tapi masih wajar,” kata Siradj.

Dalam pertemuan dengan Pemkot Balikpapan, Kemenko Pangan juga mencatat beberapa usulan, seperti penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) di luar tiga zona yang sudah ada, pembuatan food station, serta ekstensifikasi lahan sawah baru yang akan dibina oleh Kementerian Pertanian.

“Dari pantauan hari ini, harga pangan masih normal. Permintaan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru relatif stabil, khususnya di Kalimantan Timur,” ujar Siradj.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bagus Susetyo menjelaskan, pihaknya juga ingin memastikan harga pangan tetap terkendali di lapangan.

“Beliau (Muhammad Siradj) cukup terkejut karena 85 persen kebutuhan pangan Balikpapan disuplai dari luar daerah. Saat meninjau Pasar Klandasan, kami memastikan harga-harga pangan masih dalam kendali Satgas Pengendali Inflasi Daerah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Terutama di momen hari besar nasional seperti Natal dan Tahun Baru, harga masih stabil,” ujar Bagus.

Mengenai upaya ketahanan pangan, Bagus menambahkan bahwa potensi sawah di Balikpapan masih terbatas.

“Saat ini, dari total potensi 96 hektare, baru 27 hektare yang dikelola. Saluran irigasi ada, tapi belum mencakup seluruh area. Kita terus berupaya memperluas cetakan sawah dan merehabilitasi sawah di Bukit Binjai, Teritip, agar ketergantungan terhadap pasokan luar daerah bisa dikurangi,” jelas Bagus.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: