Cerita Basarnas Kaget Kedalaman Kolam Bekas Tambang di Samarinda Sampai 150 Meter

Rescuer Basarnas bersama unsur SAR lainnya saat melakukan penysiran kolam bekas tambang batubara di Makroman, Senin (1/11). (Foto : HO/instagram sar_samarinda_offical)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Febi Abdi (25), warga Makroman, ditemukan tewas di kolam bekas tambang batubara, Senin (1/11) malam. Basarnas berbagi cerita lantaran sempat terkejut dengan kedalaman kolam yang diperkirakan hingga 150 meter.

Tim rescue Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda berjumlah 10 orang rescuer sudah berada di lokasi kolam kejadian di hari yang sama saat kejadian, Minggu (31/10).

Mereka lebih dulu melakukan identifikasi lokasi kejadian, sekaligus menggali informasi terkait peristiwa itu.

Sehari kemudian, Senin (1/11), tim rescue Basarnas bersama unsur SAR lainnya melakukan penyisiran kolam menyerupai danau itu. Hingga akhirnya Basarnas menerjunkan dua penyelamnya.

Tim SAR Gabungan Serahkan Jenazah Febi ke Keluarga

“Benar. Kami sempat melakukan penyelaman,” kata Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda Dwi Adi Wibowo, saat berbincang bersama Niaga Asia, Selasa (2/11).

Adi bercerita, penyelaman di kolam bekas tambang itu mengejutkan penyelam Basarnas. Lantaran kedalamannya di luar perkiraan.

“Ternyata kondisi danau itu seperti palung, curam ke dalam. Dari penyelaman yang dilakukan penyelam kami sampai kedalaman 30 meter, ternyata masih jauh lagi masuk ke dalam,” ujar Adi.

Adi pun mengungkap alasan penyelaman hanya dilakukan sampai dengan 30 meter, di kolam danau berwarna kebiruan itu.

“Teman-teman tidak berani ambil risiko besar kalau menyelam lebih dalam lagi. Karena capaian maksimal teman-teman hanya 40 meter,” terang Adi.

Penyelam Basarnas dikerahkan dengan penyelaman hingga kedalaman 30 meter. Kedalaman kolam bekas galian tambang itu menyerupai palung (Foto : HO/instagram sar_samarinda_official)

“Bisa sampai 60 meter kalau dia (penyelam) sudah profesional. Itu penyelam bintang dua dan bintang tiga. Teman-teman kan bintang satu,” tambah Adi.

Adi juga mengungkap semula memperkirakan kedalaman kolam itu memiliki teras-teras tebing galian ke dalam kolam.

“Kecurigaan kami ada teras-teras di dalamnya. Jadi kata teman-teman penyelam, tidak ada teras-terasnya. Itu tebing lurus saja ke dalam, jauh ke dalam (kolam),” terang Adi lagi.

Warna air kebiruan di kolam bekas tambang di Makroman ini diduga berkedalaman hingga 150 meter. (HO/instagram sar_samarinda_official)

Kedalaman kolam bekas tambang di luar perkiraan itu bisa jadi benar adanya. Sebab berdasarkan penuturan warga sekitar, kedalaman lebih dari 100 meter.

“Dari penuturan warga, kedalamannya sampai 150 meter. Itulah yang membuat kita ragu menyelam sampai ke dasar kolam,” demikian Adi mengakhiri.

Kejadian warga tenggelam di kolam bekas tambang batubara di Kalimantan Timur bukan sekali ini saja. Air kolam berwarna hijau kebiruan bahkan kebiruaan mirip perairan laut, memancing keinginan masyarakat untuk berenang.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: