SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tempat Pemakaman Umum (TPU) di berbagai wilayah kota Samarinda kembali ramai oleh peziarah menjelang bulan suci Ramadan sejak akhir pekan lalu. Pedagang bunga dan kembang makam meraup rezeki dalam sepekan dari tradisi tahunan itu.

Di pemakaman muslimin Jalan KH Abul Hasan, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota, para peziarah terlihat sibuk membersihkan makam dan mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal.

Musdalifah, salah seorang peziarah yang tinggal di Jalan Lambung Mangkurat mengatakan, ziarah ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun di keluarganya.

“Ini adalah rutinitas kami menjelang bulan puasa, dan kadang-kadang juga setelah Idulfitri kami akan melakukan ziarah lagi,” ujar Musdalifah, ditemui Senin 11 Maret 2024.

Kegiatan ziarah ini juga menjadi kesempatan bagi penjual bunga dan kembang makam untuk mengais rezeki.

Titin, seorang pedagang bunga di kawasan Kuburan Muslimin Jalan Abul Hasan, bilang dia telah menjual bunga selama 25 tahun terakhir ini ntuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

“Sama seperti tahun sebelumnya. Alhamdulillah, menjelang Ramadan dan Idulfitri, pendapatan saya meningkat,” kata Titin.

Dia mengungkapkani telah mempersiapkan bunga dagangannya sejak satu minggu yang lalu. Ragam bunga yang disediakan termasuk mawar, melati, dan bunga kenanga.

“Dengan modal awal sekitar Rp 3 juta-Rp 3,5 juta untuk membeli bunga. Dalam seminggu, saya biasanya bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp 5 juta sampai Rp 7 juta,” jelasnya.

Meskipun begitu, Titin menyadari bisnis turun temurun ini tidak selalu menghasilkan omzet yang besar karena sering kali mengalami kerugian.

“Kadang-kadang, pada hari-hari biasa, bunga tidak laku dan menjadi layu sehingga harus dibuang. Karena umumnya, bunga hanya tahan segar selama dua hari saja,” demikian Titin.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi

Tag: Kisah InspiratifRamadan 2024Samarinda