Cerita Penangkapan Guru SD di Kukar Nyambi jadi Bandar Sabu

Guru SD di Sebulu saat diamankan Rabu (7/4) sore. (Foto : tangkapan layar)

SEBULU.NIAGA.ASIA – Guru SD di Sebulu, Kutai Kartanegara, Wn (39), meringkuk di penjara Polsek Sebulu. Dia tidak sendiri. Suaminya, terduga pengedar sekaligus kurir, Dd (37), juga ikut ditangkap di waktu yang sama. Kasusnya, guru Wn adalah seorang bandar sabu.

Informasi diperoleh Niaga Asia, Rabu (7/4) sore lalu sekitar pukul 16.00 WITA di tengah guyuran hujan deras, Polsek Sebulu mengintai rumah guru Wn. Lokasinya, perumahan guru yang masih berada di area sekolah.

Terlihat, pembeli baru saja membeli sabu di rumah Wn. Terkesan, pembeli yang diketahui seorang sopir truk itu berperilaku sebagai tamu biasa. Padahal, dia membawa sabu yang dibeli dari Wn sebagai bandar.

Polisi bergerak cepat. Wn dan Dd, diciduk di rumahnya tanpa perlawanan. Di lokasi, polisi mengamankan catatan pembelian sabu dari pelanggan, berikut sabu sisa penjualan. Tidak sedikit guru Wn memiliki pelanggan dari catatan pembelian itu. Dia adalah pengendali penjualan.

Urusan ekonomi, jadi alasan Wn bersama suaminya, berbisnis barang haram sabu. Apalagi, saat ini, anak didik lebih sering berada di rumah belajar secara daring (online), tanpa tatap muka di sekolah. Sedangkan Dd, jarang di rumah karena sibuk mengantar ke pemesan sabu.

Kapolsek Sebulu AKP Agus Kurniadi, membenarkan penangkapan guru Wn di rumahnya. Menurutnya, Wn sudah jadi target operasi kepolisian dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini.

“Dia ini pemain lama. Cuma dia ini sering sekali pindah-pindah tempat,” kata Agus, dalam perbincangan bersama Niaga Asia, Kamis (8/4) malam.

Penangkapan Wn itu, tentu membuat miris. Apalagi, dia adalah guru yang diangkat sebagai PNS pada 2014 lalu. Satu tahun terakhir ini, Wn melakoni bisnis haram itu. Sabunya, berasal dari seseorang di Kukar sendiri, dan juga dari Samarinda.

Suami dari guru Wn ikut diciduk kepolisian (Foto : tangkapan layar)

“Ibu guru ini jual ke daerah SP, marketnya ke pekerja sawit juga, di daerah perbatasan Sebulu dan Muara Kaman, di daerah SP III,” ujar Agus.

Bagi Wn dan suaminya, Dd, bisnis sabu cukup menggiurkan. Bahkan, satu gram saja, bisa dipecah kembali menjadi 12 paket. “Memang paketnya kecil-kecil. Tapi menggiurkan buat mereka ini,” ungkap Agus.

Wn yang seorang PNS guru, memang disayangkan. Betapa tidak. Saat ini, justru orang lain berlomba-lomba, berkeinginan kuat untuk menjadi PNS. “Saya tanya, dia senyum-senyum saja seperti tanpa dosa. Padahal dia ini panutan, sebagai figur bagi anak-anak peserta didik,” terang Agus lagi.

“Itulah Pak, saya sudah tahu risikonya buat saya. Itu katanya. Saya tanya seperti tidak ada beban, santai saja,” ungkap Agus menambahkan lagi.

Wn dan Dd, kini meringkuk di penjara Polsek Sebulu. Saat ini, kepolisian tengah melakukan pengembangan lanjutan dari kasus itu. “Pengembangan jalan terus. Kami imbau, masyarakat jangan segan melaporkan ke Polsek Sebulu kalau tahu ada yang jualan narkoba,” imbuh Agus.

 

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: