Cerita Siti Qomariah Maju jadi Bakal Calon Wali Kota Bareng Ansarullah

Siti Qomariah dan Ansarullah jadi pasangan bakal calon ketiga yang menyerahkan syarat berkas dukungan ke KPU Samarinda, Minggu (24/2) malam. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda jalur perseorangan Siti Qomariah dan Ansarullah, menjadi pasangan ketiga yang menyerahkan syarat dukungan ke kantor KPU Samarinda, Minggu (23/2). Sekira pukul 22.45 Wita, kurang 75 menit jelang ditutup, Keduanya menyerahkan dokumen dukungan 44.297.

Jumlah dukungan tersebut, berada tidak jauh dari ambang batas minimum yang ditentukan KPU, yaitu 43.977 suara. Menurut Siti, bukan hal mudah bagi dia dan tim, untuk meyakinkan masyarakat mendukung dirinya maju di Pilkada Samarinda di September 2020 mendatang.

“Kendalanya sih, masyarakat penuh kecurigaan, ya bagaimana kita meyakinkan mereka. Apa program yang mereka inginkan,” kata Siti.

Soal menyerahkan dukungan di hari terakhir, di masa injury time, Siti menjelaskan, pihaknya terkendala penginputan silon. “Yang menjadi kendala, itu di-input. Nah itu lah yang berpindah-pindah. Kenapa tipis, karena mepet. Kalau memang mau lolos, Alhamdulillah. Tapi kalau tidak, ya itu yang terbaik,” ungkapnya.

Keduanya merupakan pasangan calon yang tak banyak diketahui masyarakat. Siti, sapaannya, menuturkan pertemuan keduanya untuk berkolaborasi dalam kontestasi Pilkada 2020 cukup singkat.

Pertemuan pertama mereka setidaknya barulah di akhir 2019 lalu. Secara tidak sengaja, Siti melihat banyak baliho di wilayah Samarinda Seberang, yang menampilkan Ansarullah sebagai bakal calon Wali Kota.

“Saya melihat foto beliau, dimana masyarakatnya menginginkan beliau menjadi Wali Kota.Tidak tahunya, secara spontanitas beliau memanggil orang dan langsung membuat tim sukses. Lalu saya diminta menjadi Wali Kota. Ya berjalan aja, semacam air mengalir,” ujar dia.

“Sangat singkat sekali, kita ini benar-benar kerja keras untuk itu. Karena independen. Cukup tapi mudahan bisa lolos,” imbuhnya.

Bukan tak serius, Siti menerangkan, dia dan dan Ansharullah ikut andil dalam bursa pencalonan ini ialah untuk berjuang. “Karena kami menanganggap, ini adalah jihad, jihad untuk memajukan Samarinda. Kalau kita tidak mendorong dengan sungguh-sungguh, maka kita hanya bisa jadi penonton,” urainya.

Diketahui, Siti lahir di Samarinda, 6 Oktober 1962 dan merupakan politisi Partai PAN yang sempat juga duduk di kursi DPRD Kaltim periode 2008-2019. Sedangkan Ansharullah merupakan mantan Camat Samarinda Seberang. Hal itulah yang menjadi alasan dukungan suara yang diserahkan ke KPU besar dari wilayah tersebut.

“Sebenarnya begini, kalau saya sebagai birokrat selesai, ya sudahlah. Tapi ada tokoh-tokoh masyarakat, yang juga menghendaki saya maju. Apa yang saya andalkan? Tapi karena mereka mendesak saya, ya saya tentu ikut saja,” demikian Siti. (009)