Cerita Slamet Penjual Mie Ayam di Kawasan Gubernuran, Nangis Ingat Istri & Anak di Kampung

Slamet penjual mie ayam di kawasan kantor Gubernur Kaltim di Samarinda. (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penyebaram Covid-19 sudah berlangsung hampir 8 bulan, sejak Maret 2020 lalu. Tidak terkecuali, di Samarinda. Bahkan, penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu, ditetapkan badan kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) sebagai pandemi global.

Beragam sektor terkena imbas pandemi. Termasuk di Kalimantan Timur, dimana sudah lebih 17 ribu orang terpapar Covid-19, dan tidak kurang 500 orang meninggal dunia. Sehingga, kegiatan ekonomi berdampak signifikan.

Seperti yang dialami Slamet (38). Pria yang kesehariannya berjualan Mie Ayam di kawasan Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gadjah Mada Samarinda itu, terus berupaya bertahan untuk berjualan, di kala pandemi saat ini.

“Selama pandemi ini, pernah tidak jualan satu bulan. Nangis saya mikirkan anak istri di kampung,” kata Slamet, dalam perbincangan bersama Niaga Asia, Selasa (17/11).

Slamet bercerita, pendapatan dia menurun drastis, lantaran pemasukannya benar-benar minim. Bahkan, dagangan mie ayamnya, sulit balik modal. Memanfaatkan uang tabungan untuk kiriman istrinya, jadi salah satu cara dia untuk bertahan hidup.

“Biasanya sebelum pandemi bisa dapat untung kotor Rp1,5 juta mas. Sekarang dapat Rp300 ribu saja, sudah Alhamdulillah, bisa diputar untuk modal besok,” ujar Slamet.

Dia menuturkan, bahwa selama ini, sejak pandemi Covid-19, termasuk di Kaltim, dia belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baik Bantuan Langsung Tunai (BLT), maupun bantuan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Bahkan, lanjutnya, akibat minimnya pendapatan dari penjualannya sehari-hari. Dia harus mengurungkan niatnya untuk mengunjungi anak istri di kampung, di Nganjuk, Jawa Timur. Di Samarinda, dia berjualan mie ayam sejak 2016 lalu.

Selama tinggal di perantauan, baru kali ini Slamet merasakan pahitnya bertahan hidup, lantaram omzet yang tak menentu di tengah pandemi Covid- 19 sampai saat ini. (*)

Tag: