Cerita Warga Samarinda Kesulitan Dapat Vaksin Dosis Kedua

Suasana vaksinasi di dalah satu pusat perbelanjaan di Samarinda (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sebulan terakhir warga Samarinda, Kalimantan Timur, ramai mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 di berbagai kesempatan dan tempat. Namun demikian ramainya vaksinasi hanya untuk dosis pertama. Tidak sedikit warga kesulitan mendapatkan dosis kedua.

Sepekan terakhir tidak sedikit Niaga Asia mendapatkan informasi kesulitan warga mendapatkan vaksin dosis kedua. Seperti vaksin Sinovac. Padahal jadwal dan tempat vaksin kedua tertera dengan mengakses situs PeduliLindungi maupun melalui aplikasi.

Warga itu pun bukan tanpa upaya. Selain berharap ada informasi pemberitahuan melalui SMS, lantaran sebelumnya telah mencantumkan nomor HP saat registrasi vaksin dosis pertama, mereka juga sudah mendatangi sejumlah pusat layanan kesehatan. Stok vaksin dosis kedua seringkali kosong.

“Memang banyak informasi vaksinasi. Tapi itu semua untuk dosis satu, dan tidak ada dosis kedua,” kata Noor (35), salah satu warga Samarinda, kepada Niaga Asia, Jumat (8/10).

Menurut Noor, dia pun tidak bisa tiap hari mencari berkeliling ke sana kemari untuk mendapatkan dosis kedua.

“Karena kita kan bekerja (karyawan swasta). Kondisinya sama dengan banyak teman-teman saya. Sambil mencari kegiatan vaksinasi dosis kedua lewat medsos misalnya, saya berharap ada informasi masuk lewat SMS terkait lokasi dan waktu pasti dosis kedua,” ujar Noor.

Senada dengan Noor, Ari (40), juga mengalami kesulitan mencari vaksin dosis kedua Astrazeneca untuk istrinya lantaran bekerja. Interval waktu tiga bulan pun sudah terlewati.

“Tempo hari ikut vaksinasi massal di GOR Sempaja, vaksin Astrazeneca. Sudah lewat tiga bulan. Saya bantu carikan informasi dosis kedua astrazeneca. Seringkali kosong,” kata Ari.

“Memang di PeduliLindungi ada jadwal vaksin dosis kedua dan tempatnya. Tapi ya itu, saya datangi kosong dan kosong (vaksin Astrazeneca). Malah saya disarankan cari vaksinasi umum saja, ikut vaksinasi umum kalau ada astrazeneca dosis kedua,” ujar Ari.

“Iya sama, saya juga belum vaksin dosis lengkap (dosis kedua Astrazeneca). Kesana kemari cari kosong. Yang ramai sekarang justru vaksin Pfizer dan Sinovac. Itupun dosis pertama kan?” kata Hamzah (45) kepada Niaga Asia melalui keterangan terpisah.

Vaksinasi yang dilakukan Rabu (22/9). (Foto : Polresta Samarinda)

Penjelasan Dinkes Samarinda

Dinas Kesehatan Kota Samarinda merespons pertanyaan warga kesulitan dapat vaksin dosis kedua. Ditegaskan dosis kedua harus sama dengan dosis vaksin pertama.

“Dosis kedua itu kan harus sama dengan dosis pertama. Dosis pertama kalau itu dari vaksin massal, kebanyakan sudah punya masing-masing penyelenggara vaksinasi dari organisasi atau instansi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Ismid Kusasih kepada Niaga Asia.

Ismid menerangkan, pada saat warga tiba waktu mendapatkan dosis kedua, tidak jarang distribusi vaksin dari Kemenkes tidak sesuai jadwal masyarakat mendapatkan dosis kedua. “Itu yang tidak bisa kita perkirakan,” ujar Ismid.

“Makanya sekarang kita sendiri pun Dinkes, tidak bisa berbuat banyak. Yang sementara ini bisa kita lakukan kalau ada vaksin dosis keduanya, segera kita suntikkan,” tambah Ismid.

Menurut Ismid, sistem sentralistik itu masih terjadi sampai saat ini. Sehingga datangnya vaksin dosis kedua tidak bisa diperkirakan.

“Iya begitu (disarankan rajin pantau berbagai informasi media dan terus bertanya ke Puskesmas. Misalnya tempo hari ada vaksinasi 5.000 dosis dari vaksinator Puskesmas. Disarankan dosis kedua sesuai Puskesmas sekitar domisili. Yang jelas kalau untuk kita terima vaksin dosis kedua, pasti langsung kita distribusikan,” demikian Ismid.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: