SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Musim mudik lebaran Idulfitri tahun ini, jadi pengalaman pertama bagi Bandara APT Pranoto di Samarinda. Pun demikian bagi pemudik. Mudik melalui bandara Samarinda, juga jadi pengalaman pertama bagi warga Sangatta, Kutai Timur.

Ada sederetan alasan pemudik, jadi lebih senang dan nyaman mudik melalui Bandara APT Pranoto. Selain menghemat biaya, juga menghemat waktu perjalanan. Tidak perlu berjam-jam hingga ke Balikpapan.

Slamet (47), pemudik asal Sangatta yang mudik tujuan Surabaya. Tahun ini, jadi lebih menyenangkan mudik bersama 3 anggota keluarganya. Apalagi kalau bukan mudik melalui bandara Samarinda.

Tahun sebelumnya, Slamet bepergian maupun mudik mengambil jam penerbangan pagi hari di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, untuk pergi ke Surabaya.

“Kalau ke Surabaya, apalagi mudik, saya ambil penerbangan jam 7 pagi di Baliipapan,” kata Slamet, ditemui Niaga Asia saat antre di konter check in Bandara APT Pranoto Samarinda, Jumat (31/5).

Slamet mempersiapkan segala sesuatunya. Terutama fisik. Karena memang perjalanan darat ke Balikpapan, begitu melelahkan harus melalui Bontang dan Samarinda, kemudian tiba di Balikpapan.

“Kalau terbang jam 7 pagi dari Balikpapan, berarti kami sekeluarga berangkat dari Sangatta jam 8 malam, dan tiba di Balikpapan jam 5 subuh,” ujar Slamet.

“Ya itu memang melelahkan. Sekarang, terbang lewat Samarinda lebih singkat dari Samarinda Tidak begitu capek. Hemat waktu, hemat biaya jalan travel,” terang Slamet.

Bandara APT Pranoto, memang melayani penerbangan ke berbagai kota besar di Indonesia. Seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Makassar. Baik menggunakan Airbus A320, Boeing 737-800 dan Boeing 737-900. Bahkan, per 1 Juni 2019, juga melayani penerbangan ke Denpasar. Kedepannya, rencananya bandara itu akan menjadi bandara penghubung di Kalimantan Timur. (006)