China Hadapi ‘Situasi Serius’, Xi Jinping: Penyebaran Virus Corona Kian Cepat

Antrian pasien semakin panjang di rumah sakit di Wuhan. (Hak atas foto AFP Image caption)

BEIJING.NIAGA.ASIA-Presiden China Xi Jinping memperingatkan penyebaran virus baru corona yang mematikan semakin cepat, usai mengadakan pertemuan khusus pemerintah pada hari libur Tahun Baru Imlek. Virus corona telah menewaskan setidaknya 42 orang dan menginfeksi sekitar 1.400 orang sejak dideteksi pertama kali di kota Wuhan.

“Negara itu sedang menghadapi “situasi serius,” kata Xi kepada para pejabat senior.

Sementara itu, para peneliti yang berbasis di Inggris telah memperingatkan kemungkinan nyata bahwa China tak akan mampu menangani vitus itu.

Pembatasan perjalanan telah diberlakukan di beberapa kota yang terkena dampak. Mulai hari Minggu (26/01) kendaraan pribadi akan dilarang di pusat kota Wuhan yang menjadi sumber wabah virus corona.

Rumah sakit darurat kedua akan dibangun di sana dalam beberapa pekan untuk menangani 1.300 pasien baru dan ditargetkan selesai dalam waktu setengah bulan, kata surat kabar pemerintah People’s Daily.  Ini adalah proyek pembangunan kilat kedua yang dilakukan: sebelumnya, proyek pembangunan rumah sakit yang akan menangani 1.000 pasien telah dimulai.

Tim spesialis medis juga telah diterbangkan ke provinsi Hubei, tempat Wuhan berada. Urgensi ini mencermintkan kekhawatiran baik di China maupun tempat lain terhadap virus yang pertama kali muncul pada Desember silam.

Perayaan Tahun Baru Imlek untuk tahun tikus, yang digelar pada Sabtu (25/01), telah dibatalkan di beberapa kota di China. Di seluruh daratan Cina, para pelancong menjalani pemeriksan suhu untuk mencari tanda-tanda demam, dan stasiun kereta api telah ditutup di beberapa kota.

Di Hong Kong, level darurat tertinggi telah diumumkan dan liburan sekolah diperpanjang. Beberapa negara lain, berurusan dengan kasus serupa, dengan pasien dirawat di ruang isolasi,

Apa itu virus corona?

Virus corona adalah keluarga virus yang mencakup flu biasa. Namun, virus ini belum pernah terdeteksi sebelumnya, sehingga disebut 2019-nCov. Virus baru dapat menjadi umum terjangkit pada manusia setelah menginfeksi hewan yang kemudian menularkannya kepada manusia.

Wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada 2013 dimulai pada kelelawar dan dipindahkan ke luwak yang kemudian menular pada manusia.

Virus baru ini juga menyebabkan infeksi pernafasan akut yang parah. Gejala tampaknya dimulai dengan demam, diikuti oleh batuk kering dan kemudian, setelah seminggu, menyebabkan sesak napas dan beberapa pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Hingga kini belum ada obat atau vaksin khusus untuk penyakit ini.

Berdasar informasi awal, diyakini bahwa hanya seperempat dari kasus yang dikategorikan “parah” dan yang kebanyakan meninggal adalah orang tua, beberapa di antaranya memiliki kondisi yang sudah sakit sebelumnya.

Pihak berwenang China mencurigai pasar makanan laut yang “melakukan transaksi hewan liar ilegal” adalah sumber wabah itu.

Mengapa ada kekhawatiran tentang virus ini?

Para ilmuwan di Pusat Analisis Penyakit Menular Global MRC di Inggris telah memperingatkan bahwa kemungkinan akan sulit untuk menangani virus itu.  Mereka mengatakan penularan virus corona dari manusia ke manusia adalah “satu-satunya penjelasan yang masuk akal” untuk skala epidemi. Perhitungan mereka memperkirakan setiap orang yang terinfeksi menyebarkannya ke sekitar 2,5 orang lainnya.

Para ilmuwan di pusat analisis ini memuji upaya pihak berwenang China, tapi mengatakan penularan virus itu perlu dikurangi hingga 60% agar wabah itu dapat diatasi.

Petugas medis militer membantu mengirimkan pasokan ke Wuhan. (Hak atas foto EPA Image caption)

Menurut para ilmuwan, ini adalah tantangan besar yang akan membutuhkan isolasi pasien dengan hanya gejala ringan yang dapat dengan mudah dikacaukan dengan penyakit lain.

Di tempat lain, sebuah tim di Universitas Lancaster telah menerbitkan perkiraan mereka tentang jumlah kasus yang menunjukkan 11.000 terinfeksi virus itu tahun ini. Jika benar, itu akan lebih dari SARS.

Dimana virus ini menyebar?

Saat ini ada 1.372 kasus yang terkonfirmasi di seluruh China, meskipun kebanyakan terkonsentrasi di provinsi yang paling dekat dengan Hubei. Namun, virus ini juga telah menyebar ke luar negeri dengan sejumlah pasien dirawat di ruang isolasi.

Pada Sabtu (25/01), Australia mengonfirmasi empat kasus virus corona – pertama di Melbourne, dan kemudian tiga lagi di Sydney. Virus ini juga telah menyebar ke Eropa, dengan tiga kasus terkonfirmasi di Prancis.

Sementara itu, pemeriksaan yang dilakukan terhadap 31 orang di Inggris yang diduga terjangkit virus ini dinyatakan negatif, kata pemerintah.  Pihak berwenang berusaha melacak sekitar 2.000 orang yang baru-baru ini terbang ke Inggris dari provinsi Hubei.  Kasus-kasus tersebut sebagian besar melibatkan orang-orang yang baru saja melakukan perjalanan dari wilayah yang terkena dampak di China.

Negara tetangga China di kawasan Asia waspada, dengan kasus yang dilaporkan di Thailand, Singapura, Jepang, Taiwan, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, dan Nepal. Ada juga dua kasus di Amerika Serikat, termasuk seorang wanita berusia 60-an yang telah kembali ke Chicago dari Wuhan pada 13 Januari. Kanada memiliki “kasus dugaan” virus, tetapi kondisi orang yang menderita itu dianggap stabil, menurut sebuah pernyataan pemerintah.

Apa yang terjadi di kota yang menjadi sumber wabah?

Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang di kapal penyeberangan di Sungai Yangtze di Wuhan. (Hak atas foto Getty Images Image caption)

Kota Wuhan secara efektif terisolasi, dengan pembatasan pada perjalanan masuk dan keluar, dan opsi transportasi umum dari bus hingga pesawat dibatalkan. Ini adalah pusat populasi utama dengan hingga 11 juta penduduk – ukurannya sebanding dengan London.Apotik di kota sudah mulai kehabisan persediaan dan rumah sakit telah dipenuhi dengan anggota masyarakat yang gelisah.

Para pejabat mendesak orang-orang untuk menghindari keramaian atau pertemuan.  “Seluruh sistem transportasi telah ditutup,” ujar Kahtleen Bell, yang berasal dari Inggris dan bekerja di Wuhan, kepada BBC.

“Mulai tengah malah ini mobil pribadi tidak diizinkan dan taksi tidak beroperasi.”

Gerai-gerai makanan seperti McDonald’s dan Starbucks di kota dan sekitarnya telah tutup.

AS, Prancis, dan Rusia adalah di antara beberapa negara yang berusaha mengevakuasi warga negara mereka dari Wuhan.

Direktur regional WHO memberikan beberapa saran terukur tentang wabah tersebut

China juga menangguhkan semua perjalanan ke luar negeri oleh kelompok wisata liburan Tiongkok, lapor media pemerintah.

Wabah ini telah membatasi perayaan Tahun Baru Imlek di Cina, ketika jutaan orang biasanya pulang ke kampung halaman untuk merayakan Imlek bersama keluarga. Acara publik utama telah dibatalkan dan lokasi wisata ditutup.

Sumber: BBC News Indonesia

 

Tag: