Cinta, Nama Orangutan yang Diadopsi Tri Suswati Karnavian

Tri Suswati Karnavian saat melepas iring-iringan kendaraam menuju Hutan Kehje Sewen, Rabu (24/7). (foto : istimewa)

SAMBOJA.NIAGA.ASIA – Tri Suswati, istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, pagi tadi mengunjungi pusat rehabilitasi orangutan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Samboja Lestari, di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sebelum ikut melepasliarkan 4 orangutan, ada 2 orangutan yang diadopsi.

Di areal hutan BOS Samboja Lestari, Tri yang juga datang bersama Rugiya Usman, tak lain istri Menkopolhukam Wiranto, menyaksikan sendiri sejumlah orangutan, yang sedang menjalani proses rehab.

Kedua istri pejabat tinggi negara itu yang masuk Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja itu, mengadopsi 2 orangutan betina dan jantan. Tri Suswati Karnavian memberi nama Cinta untuk orangutan betina. Sedangkan Ugiya Usman Wiranto memberi nama Boni, untuk orangutan jantan.

“Kami ke sini, untuk ikut program BOS mengadopsi orangutan. Dimana, saya tadi sudah mengadopsi 1 orangutan perempuan. Saya kasih nama Cinta,” kata Tri, kepada wartawan di lokasi BOS Samboja Lestari, Rabu (24/7).

Dalam kesempatan itu, Tri juga melepas kepergian 4 individu orangutan untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya, di Hutan Kehje Sewen, di kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Pelepasliaran itu, merupakan orangutan ke-400 yang dilepasliarkan BOS ke habitatnya, usai rehabilitasi sejak 2012 lalu.

“Kami ucapkan terimakasih kepada ibu Tri Karnavian dan Ibu Uga Wiranto, yang berkenan melepas perjalanan tim pelepasliaran orangutan di Samboja Lestari,” kata CEO BOS Foundation Jamartin Sihite.

Jamartin menerangkan, Hutan Kehje Sewen sendiri, sebuah hutan konsesi Restorasi Ekosistem seluas 86.450 hektar di Kutai Timur. Dengan pelepasliaran 4 individu orangutan hari ini, menambah populasi di hutan Kehje Sewen hasil rehabilitasi, menjadi 107 individu.

“Kami masih butuh hutan-hutan seperti ini (Kehje Sewen), untuk menampung 500 orangutan yang masih kami rawat saat ini dipusat-pusat rehabilitasi kami. Di Kalimantan Timur saja masih ada 140 orangutan, Kalimantan Tengah masih 360 orangutan. Kebanyakan dari mereka siap dilepasliarkan. Tapi hutan pelepasliaran yang saat ini kami manfaatkan, sudah semakin mendekati ambang kapasitasnya,” demikian Jamartin. (006)