COVID-19 di Kabupaten Nunukan: ODP Tinggal 4 Orang dan PDP Nihil

Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Covid-19 Nunukan, Aris Suyono (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sempat dinyatakan sebagai daerah terbanyak memiliki Orang Dalam Pemantauan (ODP), Kabupaten Nunukan  yang berbatasan dengan Malaysia ini, hari ini, tanggal 19 Maret 2020  mencatat  ODP COVID-19 tinggal menyisakan 4 orang. Sedangkan orang dengan kategori PDP (Pasien Dalam Pengawasan) nihil.

Hasil  screning pemeriksaan orang sejak 27 Januari – 18 Maret 2020 menempatkan Kabupaten Nunukan pada peringkat tertinggi memiliki ODP,  jumlahnya mencapai 883 orang dari total ODP di Kalimantan Utara  895 orang.

“Data terakhir pertanggal 19 Maret menyisakan 4 ODP, mereka kebanyakan baru pulang dari perjalanan luar daerah dan luar negeri,” kata Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Covid-19 Nunukan, Aris Suyono, Kamis (19/3).

Aris menyebutkan, kategori ODP ditentukan beberapa hal, salah satunya apakah orang itu  memiliki gejala penyakit Ispa, minimal satu penyakit, apakah batuk atau apakah ada gejala susah menelan dan tidak ada secara klinis penyebab lainnya.

Kriteria ODP juga bisa dikenakan kepada orang-orang yang baru melakukan perjalanan luar negeri daerah terjangkit virus corona atau dalam daerah yang terjangkit pula, termasuk orang memiliki riwayat demam dalam kurun waktu 14 hari.

“Ciri-ciri klinis seperti inilah yang bisa masuk kriteria ODP, tapi bukan artinya orang-orang itu i terinfeksi virus corona,” katanya.

Tingginya jumlah ODP di Kabupaten Nunukan disebabkan tingginya jumlah kedatangan orang dari luar negeri, utamanya dari Malaysia, mereka rata-rata Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan warga pelancong yang baru pulang kembali ke Indonesia.

Mahasiswa Nunukan yang bersekolah di Wuhan China, setibanya di Nunukan masuk dalam kategori ODP, begitu pula kedatangan warga luar daerah masuk berbisnis beberapa hari di wilayah Kabupaten Nunukan disertai penyakit bawaan demam.

“Kenapa ODP berkurang, karena ratusan TKI deportasi di Nunukan dipulangkan ke daerah asalnya, begitu pula mahasiswa Nunukan dinyatakan sehat, termasuk 2 pasien suspect” tuturnya.

Saat ini, kata Aris, Pemerintah Nunukan sedangkan mengawasi warga Sei Nyamuk, Pulau Sebatik yang masuk kategori ODP yang menurut pengakuan kontak erat dengan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) di rumah sakit Tarakan.

Dijelaskan, PDP memiliki perbedaan dengan ODP. PDP adalah orang yang mengalami Ispa disertai demam, batuk, Pneuminia sampai Pneuminia berat. Bahkan, ketika kontaknya tidak jelas, maka wajib hukumya dilakukan foto Thorax.

“Kalau PDP agak ketat, harus disertai foto Thorax dan biasanya punya riwayat kontrak dengan pasien yang terkontermasi positif,” ungkap Aris.

Dalam menyatakan PDP, tim dokter biasanya melengkapai data dengan hasil pemeriksaan Swab tenggorokan, hasil labotorium ini dipadukan dengan ciri-ciri riwayat penyakit pasien yang mengarah ke virus corona.

“Kita tidak punya PDP, sempat merawat 2 pasien penyakit demam dan panas tinggi, tapi sudah sehat,” bebernya. (002)

Tag: