COVID-19 di Kaltim: Positif Rate Naik, Angka Kesembuhan Turun

Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi melaporkan kondisi penularan COVID-19 di Kaltim dalam pertemuan antara Komisi II DPR-RI dengan Pemprov Kaltim di Balikpapan. (Foto Humasprov Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Hingga Sabtu, 19 Desember 2020, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim semakin  tinggi.

Tambahan positif terpapar virus corona sebanyak 269 kasus, sehingga total 23.925 kasus. Dibandingkan, jumlah pasien sembuh 20.163 kasus, sebab bertambah 240 kasus.

Sehingga, angka kasus per 100.000 penduduk sebesar 642.9 orang terpapar virus, atau positif rate 16.5 persen dari kasus diperiksa. Sementara, angka kesembuhan turun menjadi 84.3 persen dari terkonfirmasi.

Demikian Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi melaporkan kondisi penularan COVID-19 di Kaltim dalam pertemuan antara Komisi II DPR-RI dengan Pemprov Kaltim di Balikpapan, Senin lalu.

Anggota Komisi II DPR-RI Djarot Syaiful Hidayat dari PDI-P dalam pertemuan menanyakan

kondisi Kaltim yang melesat cepat dalam perolehan kasus Covid-19 dari 34 provinsi di Indonesia dan upaya-upaya  penanggulangan (pencegahan dan penanganan) yang dilakukan Pemprov Kaltim bersama Pemkab/Pemkot se-Kaltim.

Menjawab Syaiful Hidayat, Wagub Hadi Mulyadi mengatakan, penangangan COVID-19 sangat  bergantung pada kebijakan dan ketegasan pemerintah daerahnya (bupati/walikota), serta didukung kesadaran warga untuk mentaati kebijakan tersebut.

“Pak Rizal, contoh kita di sini,” tunjuk Hadi Mulyadi kepada Walikota Balikpapan Rizal Effendi telah lebih dulu menerbitkan Perwali penegakan Protokol Kesehatan dan sempat melakukan kebijakan lockdown.

Dampaknya, lanjut Hadi, angka positif di Balikpapan berangsur terkendali (menurun). Pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim juga membentuk peraturan kepala daerah berkaitan penegakan protokol kesehatan sesuai kondisi masing-masing daerah.

“Meski demikian, kuncinya, masyarakat harus sabar (membatasi diri), mematuhi anjuran pemerintah dan disiplin menjalankan protokol kesehatan ketika beraktifitas,” ujar Hadi.

Termasuk menjelang libur panjang hari raya natal dan tahun baru 2021. Dimana, masyarakat diharapkan tetap patuhi anjuran pemerintah untuk membatasi diri tidak melakukan aktivitas berkumpul banyak orang, termasuk berwisata.

“Belajar dari kondisi sebelumnya, pasca libur panjang terjadi lonjakan kasus covid. Maka, sebaiknya masyarakat ikut mencegah,” ungkap Hadi.

Update perkembangan Covid-19 Kaltim, Sabtu per 19 Desember 2020, suspek total 145.913 kasus (tambah 1.051 kasus), total konfirmasi positif 23.925 kasus (tambah 269 kasus), discarded/suspek negatif 121.178 kasus (tambah 768 kasus), probable 28 kasus dan proses 782 kasus. Sembuh 20.163 kasus (tambah 240 kasus). Meninggal 667 kasus dan dirawat 3.095 kasus. (humasprovkaltim)

Tag: