COVID-19, Kecepatan Pengujian Spesimen PCR Masih Jauh dari Target

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Kecepatan pengujian spesimen PCR  pasien COVID-19 sekarang ini sudah mencapai 4.000-5.000 sampel per hari. Tapi itu masih jauh dari target yaitu 10.000 spesimen per hari. Data dari Gugus Tugas, sekarang ini sudah ada 104 lab yang masuk dalam jaringan lab COVID-19, tapi 51 lab beum melakukan pemeriksaan.

“Dan saya ingin dipastikan bahwa lab-lab tersebut berfungsi maksimal, meskipun dari 104 lab tadi 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas melalui Video Conference mengenai Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19, 11 Mei 2020, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, seperi dilaporkan situs resmi setka.go.id.

Presiden juga mengingatkan soal kesiapan SDM (Sumber Daya manusia)  yang terlatih perlu lebih diperhatikan lagi. Juga yang berkaitan dengan masalah di alat pengujian yang masih kurang, terutama untuk reagen PCR, RNA, dan VTM.

“Dan saya minta ini segera diselesaikan dalam minggu ini,” tegasnya.

Produksi massal

Tentang laporan dari Kementerian Ristek /BRIN yang telah berhasil mengembangkan PCR test kit, kemudian non PCR diagnostic test, dan juga ventilator serta mobile BSL2, Presiden minta inovasi-inovasi yang telah dilakukan  mulai diproduksi secara massal, sehingga negara  tidak tergantung lagi pada produk-produk impor dari negara lain.

“Kita harapkan nanti paling tidak akhir Mei atau awal Juni ini sudah bisa kita produksi. Juga saya melihat sudah ada kemajuan yang signifikan dalam pengujian plasma yang rencananya ini akan dilakukan uji klinis berskala besar di berbagai rumah sakit dan juga stem cell untuk menggantikan jaringan paru yang rusak,” kata Jokowi.

Presiden juga menyebut ada kemajuan signifikan yang terjadi  pada penelitian whole genome sequencing. Ini tahapan yang sangat penting dalam menuju tahap berikutnya untuk menemukan vaksin yang sesuai dengan negara kita.

“Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan saya minta tadi seluruh hasil riset dan inovasi ini didukung penuh, proses-proses perizinannya dilakukan dipercepat, dan juga disambungkan dengan industri, baik itu BUMN maupun swasta,” katanya. (001)