COVID-19 Menurun, Sri Mulyani : Tidak Berarti Masalah Telah Selesai

Foto REUTERS/Stoyan Nenov/File Photo

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa perkembangan kasus Covid-19 sudah mulai menunjukkan perbaikan di seluruh dunia sesudah terjadinya lonjakan akibat adanya varian Delta. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa masalah telah selesai.

“Beberapa negara sekarang masih menghadapi kenaikan kasus dari Delta varian. Bahkan negara-negara yang selama ini dianggap mampu menangani Covid, seperti RRT, Rusia, Inggris pun sekarang sedang menghadapi dan ini akan menjadi hal yang membuat kita terus waspada meskipun secara global kasus Covid mengalami penurunan,” kata Menkeu secara daring dalam Konferensi Pers APBN KITA, Senin (25/10).

Saat ini, Indonesia terus mengalami perbaikan. Laju pemulihan ekonomi yang terus berlanjut ini terjadi seiring keberhasilan penanganan Covid-19 dan berbagai program perlindungan sosial. Percepatan program vaksin dan vaksinasi, percepatan recovery atas kebijakan pembatasan mobilitas, serta upaya penanganan pasien mendorong akselerasi penurunan kasus Covid-19.

“Kasus harian Covid-19 sekarang terendah sejak Juni 2020 yaitu pada tanggal 23 Oktober yang lalu dengan angka 769,” ujar Menkeu.

Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan bahwa penurunan kasus harian juga diikuti dengan rendahnya kasus aktif total di masyarakat, turunnya kematian harian, turunnya bed occupancy rate (BOR), dan juga positivity rate kita.

“Ini semuanya adalah hal yang luar biasa bagus karena kalau bisa diakui di seluruh negara di dalam menghadapi Delta varian, mereka tidak selalu cukup efektif dalam waktu yang relatif cepat untuk bisa menurunkan dan mengendalikan kembali, meskipun dengan jumlah vaksinasi yang cukup besar. Negara-negara di Eropa, Amerika, bahkan RRT sekarang sedang menghadapi meskipun cakupan vaksinasi mereka cukup besar,” kata Menkeu.

Menkeu menyebut pelaksanaan vaksin di Indonesia mengalami kenaikan dan progres yang sangat baik. Jumlah vaksinasi global telah mencapai 6,82 miliar dosis di 184 negara dengan rata-rata 28,6 juta dosis per hari.

“Indonesia dalam hal ini adalah negara keenam terbesar dalam jumlah yang sudah melakukan vaksinasi, baik dosis pertama maupun 2 dosis komplit,” ujar Menkeu.

Saat ini, vaksin dosis pertama telah mencapai 112,27 juta atau 41,55 persen populasi, sedangkan vaksin dosis kedua sebanyak 67,17 juta atau 24,86 persen dari populasi, dan vaksin booster sebesar 1,1 juta atau 0,41 persen populasi.

Menkeu menyampaikan bahwa di level global dalam pertemuan IMF World Bank tahunan, diharapkan pada akhir tahun 2021 minimal sebanyak 40 persen populasi dunia sudah divaksinasi di semua negara dan pada kuartal pertama tahun 2022 diharapkan 70 persen sudah bisa tercapai sehingga herd immunity bisa terjadi.

“Dengan perbaikan langkah-langkah kita di dalam penanganan Covid yang menyebabkan penurunan kasus, maka kita bisa melihat kegiatan ekonomi kita juga mulai menunjukkan perbaikan kembali,” kata Menkeu.

Sumber : Humas Kementerian Keuangan | Editor : Intoniswan

Tag: