COVID-19 Naik Dua Kali Lipat di Tokyo

Warga berjalan di persimpangan di pusat belanja Shibuya, di tengah pandemi COVID-19, di Tokyo, Jepang 7 Agustus 2021. (REUTERS/Androniki Christodoulou)

TOKYO.NIAGA.ASIA — Pemerintah Metropolitan Tokyo melaporkan 6.231 kasus baru virus korona pada Senin, lebih dari dua kali lipat dibandingkan sepekan lalu. Angka tersebut naik 3.459 dibandingkan Senin pekan lalu.

Hari Senin menjadi hari ke-24 peningkatan berturut-turut pekan ke pekan dan menjadi hari ketujuh berturut-turut angka harian naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan sepekan sebelumnya.

“Jumlah pasien yang sakit parah dan menggunakan ventilator atau mesin pengganti fungsi jantung dan paru-paru (ECMO) di Tokyo adalah sembilan orang, berkurang satu dibandingkan Minggu 10 Juli 2022,” kantor berita NHK melaporkan Selasa.

Sementara itu, otoritas di penjuru Jepang pada Senin melaporkan 37.143 penularan baru dan 15 kematian hingga pukul 6.20 sore waktu setempat.

Kementerian Kesehatan mengatakan jumlah pasien virus korona yang sakit parah, termasuk mereka yang menggunakan ventilator, mesin ECMO, atau dirawat di unit perawatan intensif, adalah 75 orang pada Senin. Jumlah tersebut turun lima dibandingkan sehari sebelumnya.

Gelombang Baru COVID-19

Sementara ketua panel penasihat virus korona pemerintah Jepang mengindikasikan bahwa Jepang telah memasuki gelombang ketujuh penularan virus korona.

Omi Shigeru dan para pakar penyakit menular lainnya bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio pada Senin 11 Juli 2022.

BACA JUGA :

Kasus COVID-19 Global Naik Hampir 30% dalam Dua Pekan

Omicron BA.4-BA.5 Biang Keladi Lonjakan Covid di AS dan Italia

Berbicara pada para wartawan setelah pertemuan itu, Omi mengatakan bahwa para pakar telah menjelaskan kepada PM Kishida bahwa lonjakan jumlah kasus yang sekarang ini tengah berlangsung mungkin dapat dikaitkan dengan penularan subvarian Omicron BA.5 yang diyakini lebih mudah menular dibandingkan varian sebelumnya.

Para pakar tersebut juga menyebutkan faktor-faktor lain termasuk melemahnya imunitas yang didapatkan dari vaksinasi karena periode panjang sejak kebanyakan orang mendapatkan suntikan terakhirnya.

Omi mengatakan para pakar itu meminta Kishida untuk memastikan bahwa pemerintah pusat dan daerah bersiap-siap menyediakan perawatan medis, tes, dan vaksinasi yang kemungkinan akan diperlukan.

Mereka juga meminta pemerintah menyerukan masyarakat untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan virus.

Omi mengatakan kepada para wartawan bahwa ia meyakini Jepang kini tengah mengalami gelombang baru penularan. Untuk saat ini, Omi tidak menyerukan pemberlakuan pembatasan seperti langkah intensif pencegahan virus.

Ia menyarankan bahwa lonjakan kasus saat ini dapat diatasi dengan melakukan tes, vaksinasi, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan dasar secara menyeluruh.

Sumber : Kantor Berita NHK | Editor : Saud Rosadi

Tag: