COVID-19 Tak Surutkan Antusiasme Pengusaha Prancis Berinvestasi di Indonesia

KBRI Paris bekerja sama dengan MEDEF Internasional Prancis selenggarakan promosi investasi asing dari Prancis ke Indonesia. (Foto KBRI Paris)

PARIS.NIAGA.ASIA-Pandemi COVID-19 telah merubah hidup  secara total. Semua negara dituntut untuk keluar dari zona nyaman, tidak business as usual,  serta harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan dan memanfaatkan peluang usaha baru. Terkait itu KBRI Paris bekerja sama dengan MEDEF Internasional Prancis selenggarakan promosi investasi asing dari Prancis ke Indonesia.

“Tuntutan ini sejalan dengan tujuan acara ini, untuk mengajak komunitas pengusaha Prancis keluar dari zona nyaman pasar mereka, kreatif dan inovatif dalam menangkap dan manfaatkan peluang pasar di Indonesia,” sebut Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Arrmanatha Nasir, dalam sambutannya pada Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) yang berlangsung secara daring Selasa lalu.

Dubes Arrmanatha Nasir menjelaskan walaupun kondisi dalam cengkraman COVID-19, semangat kerja sama Indonesia dan Prancis tetap kuat. Saat ini kedua negara sedang memfinalisasi kesepakatan Defense Cooopertion Agreement dan Plan of Action untuk  merevitalisasi kerja sama strategis Indonesia-Prancis.

“Kedua perjanjian direncanakan untuk di tanda tangani pada paruh kedua 2020. Fokus untuk mendorong kerja sama di bidang ekonomi, diharapkan perjanjian tersebut dapat membuka peluang kerjasama yang lebih besar bagi komunitas business Prancis dan Indonesia,” ujar Dubes Arrmanatha Nasir.

Semangat kerja sama Indonesia-Prancis selama pandemi COVID-19 juga dapat dilihat dari kerja sama AFD (Badan Pembangunan Prancis) dan PT SMI yang menandatangani kerjasama senilai 150 juta Euro untuk proyek infrastruktur hijau dan pembangunan infrastruktur kesehatan.

Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Arrmanatha Nasir, (Foto KBRI Paris)

AFD juga telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia senilai 300 juta Euro untuk mendukung mitigasi dampak COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Selain itu, beberapa perusahaan Prancis seperti Decathlon, L’Oréal dan Michelin juga aktif mendukung upaya mitigasi COVID-19 di Indonesia, bekerja sama dengan Gugus Tugas COVID-19.

“Kerjasama kedua negara yang terus berkembang pada saat pandemi merupakan refleksi hubungan bilateral yang semakin matang, yang pada tahun 2020 ini memasuki usia nya yang ke-70,” ungkap Dubes Arrmanatha Nasir.

Dijelaskan, Indonesia memberikan peluang yang besar bagi perusahaan Prancis untuk berbisnis di Indonesia, khususnya untuk di sektor prioritas seperti energi, transportasi, maritim dan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Juga ditekankan bahwa Indonesia bukan hanya pasar paling besar di Asia Tenggara, namun juga merupakan bagian dari pasar tunggal dan basis produksi bersama ASEAN dan RCEP.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga memiliki komitmen kuat untuk terus melakukan reformasi ekonomi  dan reformasi birokrasi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta untuk memfasititasi dan memberikan insentif bagi investor asing. Semua ini, diharapkan menjadi pertimbangan bagi peruhasaan Prancis yang ingin merelokasi ke Indonesia,” kata Dubes Arrmanatha Nasir.

Seolah menegaskan pernyataan tersebut, sebanyak 75 perusahaan Prancis yang bergerak di bidang energi, maritim, perbankan dan investasi, dirgantara, transportasi, otomotif, dan pertahanan, turut berpartisipasi dalam forum virtual dimaksud.

Hadir sebagai pembicara dalam IIIF kali ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dalam paparannya, Menko Ekonomi menegaskan bahwa guna melakukan mitigasi dampak COVID-19, pemerintah Indonesia mengeluarkan paket stimulus ekonomi, yang didukung oleh kebijakan industri 4.0, peningkatan fintech, peningkatan transformasi digital serta penyiapan Omnibus law untuk mendukung penciptaan iklim usaha yang kondusif dan menciptakan lapangan kerja.

Deputi Menteri PPN bidang Pembangunan Infrastruktur menawarkan 41 proyek besar senilai 439,98 miliar USD sampai tahun 2024 di sektor transportasi, listrik, jaringan gas, logistik dan eco-city, termasuk proyek-proyek ibu kota baru.  Deputi Menteri PPN mengundang pengusaha Prancis termasuk sektor UKM untuk memanfaatkan potensi usaha Indonesia. Dalam masa COVID-19, Indonesia merupakan 1 dari 3 negara yang diprediksi masih menunjukkan pertumbuhan positif paska COVID-19. Negara lainnya yaitu India dan China.

Pengusaha Prancis menunjukkan ketertarikan besar pada potensi investasi di Indonesia. Pada sesi tanya-jawab, mereka mengajukan berbagai pertanyaan kepada para pembicara, utamanya terkait rencana implementasi omnibus law, pemindahan ibu kota, insentif bagi investor asing, digitalisasi proses administrasi, serta detail terkait 89 proyek strategis nasional.

Indonesia dapat memanfaatkan berbagai expertise, teknologi dan pendanaan dari Prancis untuk mendukung pemulikan ekonomi nasional paska Covid-19. Penyelengaraan IIIF 2020 telah mendekatkan kebutuhan pembangungan Indonesia (demand) dengan suplai kemampuan teknologi dan permodalan perusahaan Prancis yang ingin berinvestasi ke Indonesia. Indonesia siap memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi pengusaha asing dalam berinvestasi di Indonesia. (*/001)

Tag: