Daftar Lengkap Level PPKM 15-28 Februari di Kaltim

Mendagri Tito Karnavian (Foto: Humas Setkab/Agung)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di luar Jawa – Bali. Dua kota terpadat di Kalimantan Timur, Balikpapan dan Samarinda, berada di level 3.

Mendagri Tito Karnavian mengeluarkan Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 11/2022 tentang PPKM Level 3, Level 2 dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Instruksi yang dikeluarkan 14 Februari 2022 itu memuat 15 poin instruksi dan ditujukan kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota.

Inmendagri itu juga menetapkan perpanjangan PPKM di 10 daerah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, yang termuat dalam instruksi pertama pada poin p.

Kabupaten Kutai Kartanegara berada di PPKM Level 1. Berikutnya kabupaten Paser, kabupaten Kutai Barat dan kabupaten Mahakam Ulu pada PPKM Level 2.

Untuk PPKM Level 3 adalah kabupaten Berau, kabupaten Kutai Timur, kabupaten Penajam Paser Utara, kota Balikpapan, kota Samarinda dan kota Bontang.

5.576 Orang jadi Pasien COVID-19 di Kaltim

“Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 15 Februari 2022 sampai dengan 28 Februari 2022,” kata Mendagri Tito Karnavian pada instruksi kelimabelas, seperti dikutip niaga.asia dari salinan diterima Selasa.

Penularan COVID-19 di Kalimantan Timur memang demikian masif sejak awal Februari. Rekor tertinggi 1.333 infeksi terjadi hari Selasa, atau melesat 24 kali dari rekor tertinggi 55 kasus pada 29 Januari.

Probable varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau disebut varian Omicron diketahui dari pemeriksaan menggunakan metode S gene target failure (SGTF) dengan hasil positif.

Namun demikian hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk Kalimantan Timur belum diketahui. Meski belum dipastikan kenaikan infeksi disebabkan varian Omicron yang dikenal cepat menular, namun faktanya infeksi harian melesat pesat, yang didominasi penularan atau transmisi lokal.

“Iya sudah transmisi lokal. Jadi memang dari akhir Januari, ada sampel SGTF kita kirim ke Litbangkes (Kemenkes RI). Dari Litbang, hasil WGS-nya belum ada sampai sekarang ini,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Masitah, kepada niaga.asia, Senin.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: