
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tim INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda melakukan olah TKP di rumah kontrakan Juwanah (35) di Samarinda. Sosok pria dikabarkan sebagai suami siri korban, menunjukkan isi rumahnya kepada petugas INAFIS saat olah TKP berlangsung.
Pria berkaos abu-abu dan celana krim mengenakan topi hitam dan juga bermasker itu mendampingi petugas INAFIS. Mulai dari membukakan pintu rumah kontrakannya, hingga menunjukkan serakan sampah di belakang rumah yang tertutup dinding beton.
Di lokasi, pria yang dikabarkan pernah tinggal serumah itu enggan diwawancarai wartawan termasuk Niaga Asia, yang mengamatinya sejak awal kegiatan olah TKP.
Pria itu juga terlihat sempat berbincang dengan Ketua RT 20 Kelurahan Air Hitam, Rahmat (40). Rahmat sendiri baru mengetahui dan mengenal pria itu.
“Katanya demikian (suami siri korban),” kata Rahmat, ditemui Niaga Asia di lokasi saat ditanya kebenaran pria itu adalah suami siri Juwanah, Sabtu (25/9) petang.

Perihal korban Juwanah memiliki suami siri, juga pernah disampaikan Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda Ipda Dovie Eudy saat dikonfirmasi Niaga Asia, Jumat (24/9) sore.
“Korban punya suami juga. Suami siri lah istilahnya,” kata Dovie.
Tidak Lapor ke Ketua RT
Ketua RT 20 Rahmat menerangkan, korban Juwanah diketahui tinggal dua bulan ini di lingkungannya. Rumah itu adalah milik warganya yang dikontrakan kepada korban.
“Tidak lapor ke keamanan maupun ke pengurus RT 20. Karena tidak lapor, kami tidak pernah tahu aktivitasnya,” kata Rahmat saat berbincang bersama Niaga Asia.
Berita terkait :
Olah TKP, Barang Mencurigakan Ini Dibawa Polisi dari Kontrakan Juwanah di Samarinda
Di rumah itu, lanjut Rahmat, korban ditengarai kerap pulang dini hari. “Aktivitasnya apa, jam berapa, kecuali yang jaga malam di sini keseringan pulang dini hari. Keamanan (pos kamling) yang menyampaikan, karena sering berpapasan,” ujar Rahmat.
Diterangkan Rahmat, lingkungan RT 20 memasang portal masuk tiap pukul 22.00 WITA. “Kalau tamu, biasanya kami minta paling lama 30 menit mengkonfirmasi ulang kalau masih lama (bertamu). Karena kesepakatan warga seperti itu,” terang Rahmat.
Juwanah sendiri selama tinggal di rumah itu tertutup bersama warga sekitar. “Jadi datang berapa orang di rumah itu tidak tahu. Darimana asalnya, tinggal sama siapa, kerja dimana juga tidak tahu. Karena datang awalnya tidak lapor. Padahal saya jelas pasang pengumuman warga pendatang wajib lapor. Dia kerja dimana, fotokopi KTP juga kami tidak punya,” ungkap Rahmat.

Mobil HRV Parkir Bingungkan Warga
Mobil merah HRV terparkir di garasi rumah Juwanah sedikit membingungkan warga sekitar. Sebab, sepekan sebelum kabar ditemukannya Juwanah meninggal dunia, mobil itu tidak ada terparkir di garasi rumah itu.
“Sudah seminggu ini mobil itu tidak terlihat. Saya juga sempat tanyakan ke istri saya juga. Mungkin Mbak-nya itu lagi pulang (kampung),” kata salah seorang warga depan rumah kontrakan Juwanah.
“Tadi pagi pun mobil itu tidak ada. Nah baru ada kegiatan Pak polisi ini, baru mobil itu ada lagi. Mungkin adanya siang atau sore ini,” ungkap warga itu.
Dalam rumah itu pun tidak diketahui teman tinggal Juwanah. “Tidak tahu tinggal sama siapa. Di sini sudah dua bulan Mbak (Juwanah) itu. Tempo hari ada pernah terlihat dia bersihkan rerumputan depan rumah,” demikian warga itu menyampaikan.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: INAFISKaltimPembunuhanPenganiayaanPerampokanPeristiwaPolresta SamarindaPolriSamarinda