Danlanal Nunukan : Pengawasan Batas Negara di Sei Ular Diperketat

Danlanal Nunukan yang baru, Letkol Laut (P) Arif Kurniawan Hartanto (kanan) bersama Komandan Lantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Edi Krisna Murti (tengah) dan mantan Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto (kiri). (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Pengamanan batas negara di lokasi Sei Ular yang sering terjadi pelanggaran akan diperketat. Lanal Nunukan telah menyusun strategi pengawasan dengan memanfaatkan pos pantau yang telah terbangun.

“Batas negara di Sei Ular sangat dekat sekali, sehingga perlu pengawasan ketat dengan menurunkan personel Lanal di lokasi tersebut,” tegas Komandan Lanal Nunukan yang baru, Letkol Laut (P) Arif Kurniawan Hartanto, Kamis (04/11).

Pangkalan TNI angkatan Laut (Lanal) Nunukan, menggelar upacara serah terima jabatan Komandan Lanal Nunukan dari Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto kepada Letkol Laut (P) Arif Kurniawan Hartanto, Kamis (04/11).

Upacara serah terima yang digelar di halaman apel Mako Lanal Nunukan dihadiri Komandan Lantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Edi Krisna Murti bersama Wadan Lantamal XIII TRK Kolonel Marinir David Candra Viasco.

Dalam amanat singkatnya, Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Arif Kurniawan Hartanto berjanji akan mengamankan segala kebijakan pemerintah terkait batas wilayah laut dan mendukung segala operasi pengamanan di perbatasan.

“Apapun kebijakan yang sudah ditentukan pemerintah, disitulah kita harus mengamankan batas wilayah negara,” tutur Danlanal pada Niaga.Asia.

Pengamanan wilayah perairan perbatasan Kabupaten Nunukan, dilengkapi dengan pengerahan kapal-kapal perang Indonesia dengan didukung Lanal Nunukan dalam hal penyediaan sarana logistik maupun patroli laut di titik-titik tertentu.

Usai mengikuti serah terima jabatan, Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto yang genap bertugas selama 1 tahun di Lanal Nunukan, akan menempati tugas baru di Komando Armada (Koarmada) III.

Nonot dalam keterangan menyampaikan bahwa berdinas di Nunukan sangat berkesan dan menantang karena wilayah perbatasan Indonesia di bagian Kalimantan Utara ini tidak hanya memiliki batas darat, tapi pula batas laut.

“Dinamika tugasnya sangat tinggi, Lanal Nunukan tidak hanya melaksanakan fungsi patroli terbatas tapi juga berfungsi mendukung KRI bertugas di perbatasan,” ujarnya.

Nonot mengaku tidak merasakan kendala dalam bertugas dengan stakeholder kemaritiman maupun pemerintah daerah, pelaksanaan tugas pengamanan Lanal Nunukan berjalan sesuai rencana.

Pelaksanaan tugas pengamanan perbatasan maupun tugas operasional selain perang seperti serbuan vaksinasi di sejumlah wilayah berjalan aman dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat maupun pemerintah.

“Serbuan vaksin kita sampai ke wilayah perbatasan Krayan,” ujarnya.

“Tugas pengamanan perbatasan pernah menggagalkan peredaran sabu 50 gram,” sambungnya.

Tidak hanya pengamanan wilayah, Lanal Nunukan dalam 1 tahun terakhir ini berhasil membentuk kampung Maritim di pemukiman penduduk Mamolo, Kecamatan Nunukan Selatan.

Berbagai kegiatan sosial, kesehatan maupun pembinaan kemasyarakatan dilaksanakan di wilayah tersebut dengan sasaran warga nelayan serta pekerja rumput laut.

“Kedepan saya berharap Danlanal baru akan semakin dapat melaksanakan tugas pokok perbatasan dan pembinaan kepada masyarakat,” tutupnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: