Danrem 091 /ASN: Mengamankan Pilkada Kaltim Tugas Mulia

danrem
Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma Brigjen TNI Irham Waroihan pimpin Apel Pergeseran Pasukan TNI-Polri dalam rangka Pengamanan TPS Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018 di Lapangan Parkir Gor Madya Sempaja Samarinda, Senin (25/06/2018). (Foto: Penrem 091/ASN)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Mengamankan pilkada adalah tugas yang mulia, TNI dan Polri sebagai aparat harus menyiapkan mental dan fisik, serta kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan pengamanan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltim.

Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma Brigjen TNI Irham Waroihan menegaskan itu saat memimpin  Apel Pergeseran Pasukan TNI-Polri  dalam rangka Pengamanan TPS Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018 di Lapangan Parkir Gor Madya Sempaja Samarinda, Senin (25/06/2018).

Apel Pergeseran Pasukan diikuti sekitar ± 1.080 personel gabungan TNI-Polri dihadiri  dihadiri Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto, Kasi Intel Korem 091/Asn Kol Inf Priyanto Eko , Kasi Ops Korem 091/Asn Kol Inf Hendri Wijaya , Kasi Ren Korem 091/Asn Kol Inf Eko Agus Nugroho, Dandim 0901/Smd Letkol Kav M. Arifin , Kaden B Pelopor Brimob Polda Kaltim  Akbp Dieno Hendro Widodo, Danyonif 611/Awl Mayor Inf Rizky serta unsur pejabat Polresta Samarinda.

Menurut Danrem, apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengecek kesiapan personil dan kelengkapan sarana dan prasarana serta unsur tekait sebelum diterjunkan ke lapangan, mengecek semua perencanaan yang telah dipersiapkan dapat berjalan dengan optimal untuk mensukseskan pelaksanaan Pilkada Serentak Kalimantan Timur 2018.

Saat mengamankan pilkada, aparat keamanan diminta menghindari tindakan-tindakan yang tidak simpatik, arogan dan sok kuasa yang tidak mencerminkan perilaku seorang prajurit TNI dan Polri. Kemudian  selalu waspadai dan monitor daerah-daerah rawan melalui upaya antisipasi penanganan secara terpadu dan lintas sektoral.

“Bertindaklah sigap dan tepat terhadap setiap permasalahan yang berpotensi menimbulkan ancaman yang akan menghambat kelancaran pilkada, jenis tindak pelanggaran hukum yang berkaitan dengan Pilkada terhadap pelaku aksi kekerasan dan pengerusakkan yang dilakukan pihak manapun secara adil netral dan tidak memberikan toleransi terhadap perilaku seperti itu,” kata Irham.

Danrem juga berpesan aparat pengamanan selalu menjaga kebersamaan dan tingkatkan kerjasama antara Prajurit TNI Polri dan 16 komponen masyarakat sebagai suatu kekuatan yang strategis untuk mensukseskan pengamanan, dan yang paling utama sebagai senjata pamungkas, aparat selalu memegang Teguh netralitas TNI dan Polri yang sudah menjadi komitmen dan ketegasan Angkatan Darat dan pemerintahan dalam pemilihan umum dan wakil gubernur,” tutur Danrem. (001)