Danrem 092/MRL Pimpin Upacara Serah Terima Alih Kodal Satgas Pamtas di Nunukan

Danrem 092/MRL Brigjen TNI Suratno bersama Dansatgas Pamtas RI – Malaysia Yonif 614/RJP Letkol Inf Indar Irawan, Yonarhanud 16/SBC/3 Kostrad Letkol Arh Drian Priyambodo dan Yonarmed 18/Komposit Buritkang Letkol Arm Yudhi Ari Irawan. (Foto Yonarhanud 16/SBC/3 Kostrad)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Wilayah perbatasan memiliki potensi kerawanan yang tinggi. Berbagai tantangan akan dihadapi mulai dari tantangan alam yang berat hingga berbagai aktivitas ilegal, seperti  penyeberangan orang dan barang terlarang.

Hal  itu dsampaikan Komandan Korem (Danrem) 092/Maharajalila (MRL) Brigjen TNI Suratno saat memimpin upacara serah terima alih Komando dan Pengendalian (Kodal) Satgas Pamtas RI – Malaysia di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) dari  Yonarhanud 16/SBC/3 Kostrad dan Yonif 614/Raja Pandhita kepada Yonarmed 18/Komposit Buritkang, hari ini, Minggu (03/10/2021).

Upacara alih kodal Satgas Pamtas Darat RI-Malaysia yang digelar di halaman Kotis Satgas Pamtas Nunukan, dihadiri Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura, Dandim 0911/NNK Letkol Czi Eko Pur Indriyanto, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, dan undangan lainnya.

Danrem menyebutkan, alih kodal merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam rangka menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

TNI memiliki tugas pokok yang salah satunya menggelar kekuatan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan mengutamakan wilayah keamanan, rawan daerah perbatasan, daerah rawan konflik dan pulau pulau terpencil,” tegasnya.

Pengamanan wilayah perbatasan darat Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kaltara diamanatkan dalam Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Menurut Danrem, perkembangan lingkungan strategis baik global, regional maupun nasional selalu menyiratkan kemungkinan munculnya spektrum ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan NKRI. Oleh karena itu, TNI mengambil langkah antisipatif dan preventif untuk menghadapi berbagai potensi ancaman.

Menjamin Rasa Aman

Wilayah darat Kalimantan berbatasan langsung dengan Sarawak dan Sabah Malaysia yang panjangnya mencapai 1.882,3 Km. Sebagian perbatasan tersebut berada di kawasan Kaltara dengan panjang sekitar 1.035 Kilometer.

“Topografi wilayah perbatasan Kaltim dan Kaltara merupakan daerah pedalaman yang didalamnya terdapat hutan lindung Taman Nasional Krayan Mentarang,” jelasnya.

Sebagian besar wilayah perbatasan hanya dapat dicapai melalui jalur sungai dan udara, keterbatasan akses ini menjadi tantangan bagi Satgas Pamtas yang bertugas menjaga Wilayah Kabupaten Nunukan maupun Kabupaten Malinau.

TNI yang ditempatkan di wilayah perbatasan RI- Malaysia harus menjamin keamanannya, serta memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan dan ketahanan pangan.

Tugas ini merupakan kepercayaan negara yang patut disyukuri, laksanakan dan wujud bhakti terhadap rakyat, bangsa dan negara,” ucap Danrem.

Bersamaan dengan berakhirnya penugasan Yonarhanud 16/SBC dan Yonif 614 / RJP, Pemerintah Indonesia dan TNI AD menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus telah melaksanakan tugas selama 9 bulan dengan baik.

Kepada seluruh prajurit Yonarhanud 16/SBC dan Yonif 614/RJP, Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Suratno mengucapkan selamat tinggal, selamat kembali ke home base, dan sampaikan salam hormat kepada keluarga dan prajurit di kesatuan.

“Saya selaku Panglima Pelaksanaan Operasi Pengamanan Perbatasan RI – Malaysia berharap prajurit Satgas dapat menjalankan tugas operasional dengan baik,” ucap Danrem.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: