Danrem : Persoalan Perbatasan Antar Negara Cukup Kompleks

aa
Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Brigjen TNI Irham Waroihan saat berlangung upacara purna tugas Satgas Yonif 141/AYJP yang bertugas di perbatasan, Kabupaten Malinau (RI)-Malaysia, hari Kamis (16/8). (Foto:Penrem 091/ASN)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Persoalan perbatasan antar negara, hingga kini masih merupakan suatu permasalahan yang cukup kompleks, menyangkut kedaulatan, integritas maupun martabat masing-masing negara.

Kawasan perbatasan juga memiliki potensi kerawanan yang cukup tinggi, seperti  penyelundupan narkoba, aktivitas illegal, diantaranya logging, minning, traficking, termasuk pelintasbatas secara. Hal ini juga menjadi perhatian prajurit TNI selama melaksanakan tugas di perbatasan.

Hal itu diungkapkan Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Brigjen TNI Irham Waroihan saat berlangung upacara purna tugas Satgas Yonif 141/AYJP yang bertugas di perbatasan, Kabupaten Malinau (RI)-Malaysia, hari Kamis (16/8). “Satgas Yonif 141/AYJP yang telah melaksanakan tugas pengamanan perbatasan dengan sangat baik,” ujarnya.

Berdasarkan laporan purna tugas, serta evaluasi dari Satgas Yonif 141/AYJP, diketahui prajurit mampu melaksanakan tugas yang diberikan dalam menjaga keamanan perbatasan RI – Malaysia.

Kondisi di perbatasan RI-Malaysia, khususnya di Malinau dan Mahulu, yang sebelumnya terdapat 21 pos, saat ini terdapat penambahan pos sebanyak 6 pos Pamtas. Lalu, yang sebelumnya terdapat 6 pos yang jadi tanggung jawab sektor 141/AYJP, telah dikembalikan ke sektor Nunukan, dan terdapat penambahan pos sebanyak 12 pos perbatasan.

Selain itu, guna dapat lebih optimal dalam pengawasan dan menjaga di perbatasan terdapat 12 pos lainnya, yakni Mepun, Kahat, Long Kemuat, Hulu Iwan, Iwan Hilir, Long Bena, Sungai Ikang, Sungai Sangae, Danumbayong, Lasantuyan, dan Sungai Cini. Lalu, terdapat 444 patok U.

Tak hanya itu, prajurit TNI juga turut dalam menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 6,68 gram, dan 1.029 botol miras. Lalu, mengamankan 9 pucuk senjata api rakitan, yang diserahkan oleh pemiliknya kepada prajurit, dan 9 butir munisi penabur. hal ini tidak terlepas dari hasil pembinaan teritorial yang dilakukan dengan baik oleh seluruh prajurit.

Danrem mengungkapkan rasa bangganya dan bahagia dapat bertemu dengan prajurit dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun, setelah melaksanakan tugas selama kurang lebih sembilan bulan yang sarat dengan berbagai macam tantangan.

”Setelah ini saya minta agar segera menyesuaikan diri dengan kegiatan satuan masing – masing, guna mempersiapkan diri menyongsong  tugas yang akan datang. Sebagai Prajurit TNI, kalian harus senantiasa menyiapkan diri untuk selalu siap digerakkan kembali dalam melaksanakan penugasan selanjutnya. Untuk itu kepada Danyonif 141/AYJP agar segera melakukan konsolidasi dan laksanakan upaya peningkatan profesionalisme baik perorangan maupun satuan dengan terus mengembangkan budaya belajar dan berlatih,” urainya.

Selanjutnya, Danrem mengucapkan selamat datang kepada 181 prajurit yang tergabung dalam Satgas 144/Jaya Yudha di wilayah penugasan, menggantikan Satgas Yonif 141/AYJP. Kehadiran Satgas Yonif 144/Jaya Yudha diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kepentingan keamanan di wilayah perbatasan maupun untuk membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitannya.

“Tugas ini merupakan kepercayaan negara yang patut disyukuri, karena tugas yang kalian laksanakan merupakan kepercayaan dan kehormatan, serta wujud bhakti terhadap rakyat, bangsa dan negara yang kita cintai. Oleh karena itu, kepercayaan ini harus dipertanggung jawabkan, serta dilaksanakan dengan penuh semangat yang dilandasi sikap disiplin tinggi, dan bagi prajurit satuan tempur, penugasan operasi adalah suatu kehormatan dan kebanggaan,” tegas Brigjen Irham.

Dengan adanya prajurit TNI di wilayah perbatasan, diharapkan dapat menjamin keamanan, sekaligus dapat memberikan kontribusi positif bagi  peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama dibidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. (001)