Dansatgas Pamtas: 173 Patok Batas Negara Hilang karena Faktor Alam

Tim patroli patok perbatasan Satgas Pamtas Yonif 623/WBU (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Giat patroli Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Sagas Pamtas) Yonif 623/WBU mendapati 173 patok batas negara Indonesia dengan Malaysia di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, hilang dan tidak ditemukan karena faktor alam.

Komandan Satgas Pamtas Yonif 623/WBU Letkol Inf Yordania melalui Pasi Ops Satgas Pamtas Kapten Hengki Saputra mengatakan, hilangnya patok batas negara disebabkan faktor perubahan atau kerusakan alam bukan karena human error.

“Sebagian potok berada di lereng-lereng dan ketinggian, ketika tanah bergeser karena longsor, patok ikut hilang tertimbun,” katanya, Rabu (07/10).

Selain hilang disebabkan perubahan alam, beberapa patok tidak ditemukan dikarenakan tertimpa rebahan pohon-pohon besar, namun semua patok yang hilang dan tidak ditemukan bukanlah satu permasalahan besar.

Semua posisi patok batas negara memiliki chip yang titik lokasi keberadaan patok telah terpantau oleh satelis, sehingga meskipun secara fisik patok hilang, posisi patok tetap diketahui dengan mudah.

“Semua lokasi patok memiliki titik koordinat dan chip, sehingga kalaupun secara fisik patok hilang, chip tetap ada, mustahil orang bisa memindahkan,” jelas Letkol Yordania.

Tidak hanya patok hilang belum ditemukan, patroli Satgas Pamtas disepanjang batas negara mulai dari wlayah Sebatik, Seimenggaris, Lumbis, Sebuku dan Krayan menemukan 85 buah patok rusak dan 96 patok tenggelam.

Ditemukan pula 124 patok dalam keadaan miring, 69 patok roboh, 24 potok rusak tertimpa pohon, 13 patok patah dan sejumlah patok di wilayah perbatasan Lumbis belum diketahui karena masih dalam giat patroli.

“Ada 5 wilayah patroli patok yaitu, Sebatik, Seimenggaris, Krayan, Sebuku dan Lumbis. Untuk patroli Lumbis belum rampung semuanya,” sebut Dansatgas.

Dalam tugas pengamanan patok batas negara, Satgas Pamtas hanya berwenang untuk melakukan pengawasan dan pendataan, sedangkan kegiatan perbaikan ataupun pergantian patok menjadi tupoksi tim dari Kementerian.

Dikatakan Kapten Hengki, dari 6.849 patok negara yang tersebar di perbatasan Kabupaten Nunukan, tim partoli patok Satgas Pamtas telah menantau 5.990 patok, selebihnya 859 patok sedangkan dalam upaya pengawasan.

“Sebagian patok belum terpantau berada di Lumbis dan tim patroli masih berusaha menyelesaikan tugas ini,” ungkap Dansatgas.

Giat patroli patok perbatasan memiliki tingkat kesulitan berbeda-beda, untuk wilayah Sebatik masuk ketegori terjangkau mudah, sebab sebagian patok berada disekitar pemukiman penduduk.

Begitu pula patok di Seimenggaris yang hanya sebagian diatas ketinggi gunung, wilayah patroli Sebuku kategori sedang dengan waktu partoli 20 hari, patroli Krayan 21 hari, Lumbis masuk level sulit dengan waktu patroli 30 hari.

“Tiap wilayah patroli berbeda-berda waktu tergantung level kesulitan dan tiap tim patroli dibekali handphone salelit dan logistik yang cukup,” terangnya. (002).

Tag: