Dapat 6 Kursi di Kaltara, Perindo Pastikan Tanpa Mahar Politik

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Perindo Kaltara Ruslan Arifin

TARAKAN.NIAGA.ASIA – Partai Persatuan Indonesia (Perindo) merupakan satu dari tiga partai baru yang terbilang sukses di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Hal itu terbukti pada Pemilu serentak 17 April lalu, dengan meraih 6 kursi di DPRD kabupaten/kota dan provinsi. Meliputi, masing-masing 2 kursi di DPRD Bulungan dan Malinau. Satu kursi di DPRD Tarakan dan Nunukan. Dan 1 kursi di DPRD Kaltara.

Dengan begitu, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 mendatang, Perindo punya andil dalam mengusung bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, maupun bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Seperti yang dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Kaltara, Ruslan Arifin. Menurutnya, meski partai nomor urut 9 pada Pemilu 2019 ini belum membahas soal Pilkada serentak yang dihelat tahun depan, namun dia memastikan perolehan kursi Perindo di legislatif cukup diperhitungkan.

Termasuk dalam menentukan bakal calon kepala daerah. “Untuk saat ini kita masih menunggu proses hasil Pemilu sampai tanggal 22 Mei nanti. Setelah itu baru ada instruksi soal Pilkada,” katanya.

Tapi untuk figur baik itu bakal calon Gubernur maupun Bupati, Perindo menginginkan sosok yang dikehendaki masyarakat dan berdasarkan keputusan pimpinan partai di tingkat pusat.

“Pada Pilkada serentak 2018 kemarin, kita menjadi partai pendukung di hampir semua daerah. Termasuk di Pikada Tarakan. Hasilnya, calon yang kita usung menang. Nah ini adalah contoh bahwa kita juga punya peran untuk itu meski sebagai partai baru,” tuturnya.

Salah satu yang akan dikedepankan terhadap kriteria bakal calon yang diinginkan partai adalah mengutamakan kesejahteraan rakyat. Hal ini sesuai motto dan ikon Perindo yang berbunyi Indonesia Sejahtera. “Yang jelas kita harus lebih dekat dengan rakyat, tidak hanya berjanji saja. Mungkin inilah cerminan untuk bakal calon yang kita usung nanti di Pilgub maupun di Pilkada, disamping melihat peluangnya,” bebernya.

“Bagi Perindo masalah mengusung siapa itu tidak repot. Apalagi tidak ada mahar politik untuk si bakal calon seperti yang kita lalukan Pilkada 2018 kemarin, begitu juga di Pilkada 2020 tanpa mahar. Ini sesuai instruksi Ketum DPP Perindo, Bapak Hary Tanoesoedibjo,” tambah Ruslan Arifin. (003)