Darurat Asap, Bupati Berau Imbau Warga Tidak Memperparah Cuaca

aa
Terhalang kabut asap, Bandara kalimarau tidak bisa didarati pesawat. (Foto Istimewa)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Beberapa hari terakhir kondisi kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Berau makin menebal, Sabtu (14/9). Kondisi kabut asap terlihat sejak pagi, siang, sore bahkan hingga malam hari.

Bupati Berau, H Muharram S.Pd MM mengimbau warga agar tidak memperparah kondisi cuaca, melalui membakar lahan atau membuka lahan baru dengan cara membakar hutan, karena  kabut asap yang tampak di Berau nampak makin menebal.

“Ini kiriman berasal dari berbagai daerah, bahkan mengakibatkan pesawat tak dapat mendarat di Bandara Internasional Sepinggan, sehingga harus kembali ke bandara asal penumpang diangkut oleh masing – masing pesawat,” kata Muharram.

Meski demikian, Muharram yakin dan percaya masing – masing daerah yang mengalami kebakaran hutan atau ladang sedang berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pemadaman api, sebelum lebih meluas melauas lagi.

“Saya rasa kondisi asap yang kian menebal ini akumulasi terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah, ditambah lagi dengan angin kencang cuaca panas. Di Berau hanya beberapa kali saja hujan dalam satu bulan terakhir, kabupaten atau kota di Kaltim Kaltara juga sama. Ya jadi beginilah kondisinya, dapat mengggangu kesehatan masyarakat,” katanya.

Untuk itu, dia mengimbau pada masyarakat Kabupaten Berau agar tidak membakar lahan, hutan dan sampah. Hal itu juga mengingat adanya kebakaran tahun lalu apinya susah dipadamkan .

“ Alhamdulillah kesadaran masyarakat Berau luar biasa, sehingga segala kemungkinan yang tidak diinginkan dapat dihindari. Intinya, sama-sama kita jaga jangan sampai ada kebakaran hutan maupun lahan,” imbaunya.

Pakai masker

Menanggapi kondisi cuaca seperti sekarang,Muharram mengimbau pada masyarakat untuk mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah atau di luar ruangan. “Kita imbau kepada masyarakat untuk mengenakan masker, ketika beraktivitas di luar rumah atau di luar ruangan,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, drg Totoh Hermanto, dirinya mengimbau kepada warga mewaspadai kabut asap akibat kebakaran hutan yang menyelimuti Kabupaten Berau beberapa hari terakhir ini.

Totoh menyarankan masyarakat tidak keluar rumah bila tidak ada sesuatu yang penting, agar terhindar dari paparan debu asap. “Kalau ke luar rumah, pakai masker. Cuma kalau kondisi parah, maskernya jangan yang biasa, ada yang khusus,” kata dia.

Dijelaskannya, kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal pada mata, selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan. Paparan kabut asap juga bisa menyebabkan reaksi alergi, peradangan, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), hingga pneumonia atau radang paru. “Kabut asap bisa menyebabkan kita sulit bernafas, batuk, dan merusak paru-paru,” terangnya.

Menurut Totoh, saat ini, kabut asap di Berau dalam kondisi tidak baik. Karena itu, masyarakat tetap diminta tetap waspada, agar selalu mengutamakan kesehatan, sebelum terserang penyakit yang diakibatkan kabut asap kebarakan hutan ini. (008) 

Tag: