Datangi Polda Metro, Adian Pastikan Penangkapan Demonstran Sesuai SOP

Anggota DPR RI Adian Napitupulu. (Fotu Humas PMJ)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Anggota DPR RI Adian Napitupulu menyambangi Polda Metro Jaya, Jumat (9/10/2020). Dalam kehadirannya itu, Adian mengecek dan menemui para demonstran.

“Ya saya ikuti di media dan juga temen-temen ada yang diamankan dan saya ingin memastikan semua prosedur hukumnya,” kata Adian di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (9/10).

“Tugas saya di sini memastikan bahwa semua proses penahanan, pengamanan, interogasi dan sebagainya sesuai dengan prosedur hukum,” sambungnya.

Adian juga menyebut demonstran yang diamankan itu sudah sesuai dengan prosedur hukum.

“Saya juga mengecek satu persatu apakah sudah dilakukan rapid ya kira-kira seperti itu. Kami belum bertemu semua ya, sampai sejauh ini semuanya masih sesuai dengan prosedur,” pungkasnya.

Dijanjikan tiket kereta api dan uang

Para perusuh yang ikut ambil bagian di aksi buruh menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, pada Kamis (8/10/2020) kemarin di Jakarta, ternyata dijanjikan tiket kereta api dan uang.

Demo berujung anarkis di Jakarta. (Foto Humas PMJ)

Hal ini diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dari hasil penangkapan terhadap 1.192 orang yang berasal dari berbagai daerah. Di antaranya dari daerah Purwakarta, Karawang, Bogor, Banten, dan sebagainya.

“Iya ini dari beberapa daerah ya. Mereka yang datang ke Jakarta tujuannya untuk melakukan kerusuhan. Kita bisa bilang itu karena dari beberapa barang bukti, handphone dan keterangan yang kita terima dari mereka semua,” jelas Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jumat (9/10/2020).

Bahkan para perusuh itu tidak tahu sama sekali terkait Omnibus Law.

Menurut Yusri, perusuh itu hanya mendapat undangan untuk mengikuti aksi demo. Inilah yang membuat mereka ikut-ikutan aksi dan membuat keonaran.

“Kita sudah dalami. Jadi ada undangan untuk datang, disiapkan tiket kereta api, disiapkan truk, disiapkan bus, kemudian nantinya ada uang, makan untuk mereka semua. Ini yang dia tahu, ini yang kita dalami semuanya,” jelas Yusri.

Orang-orang tersebut berasal dari kelompok anarko. Hal ini berkaca dari aksi sebelumnya yang selalu didalangi oleh kelompok tersebut untuk membuat kerusuhan.

“Memang setiap ada demo dan berakhir dengan kerusuhan ada indikasi bahwa itu ditunggangi oleh orang-orang yang memang Anarko,” tandasnya. (*/001)

Tag: