Deklarasi Kampanye Damai: Tolak Hoax, Politisasi SARA dan Politik Uang

aa
Peserta Pemilu 2019 mendeklarasikan Pemilu Damai bersama KPU, Bawaslu, Pemprov Kaltim, Polri dan TNI, Minggu (23/9).

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Tolak hoax (penyebaran berita bohong), politisasi suku, agama, ras, dan golongan (SARA) dan politik uang menjadi fokus perhatian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, Bawaslu Kaltim, Pemprov Kaltim, Polda Kaltim dan Kodam VI/Mulawarman,  Partai Politik, dan calon anggota DPD-RI di acara Deklarasi Kampanye Damai di Pemilu 2019 di Kaltim yang dilaksanakan di GOR Sempaja Samarinda, Minggu (23/9). Tahapan kampanye dimulai dari 23 September 2018 s/d 23 April 2019 Sedangkan pemungutan suara 17 April 2019.

”Pada hari ini kita deklarasikan kampanye damai dan kita bersama- sama telah sepakat untuk menjaga Pemilu aman, damai dan bermartabat. Hindari cara- cara yang tidak benar yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan serta politisasi SARA, politik uang dan berita hoax,” kata Ketua KPU Kaltim, Mohammad Taufik ketika mengawali deklarasi.

Deklarasi damai yang diikuti ratusan peserta ini mengambil tema Indonesia Menolak HOAX, Politisasi SARA, dan Politik Uang. Partai Politik diharapkan mesosialisasikan isi Deklarasi Damai  dan kesepakatan yang telah ditanda tangani ke masyarakat agar dimaklumi bersama, Pemilu terselenggara dalam suasana aman dan damai.

Deklarasi Damai yang diselenggarakan KPU Kaltim dihadiri Ketua KPU Kaltim, Mohammad Taufik dan seluruh komisioner lainnya, Pj. Gubernur Kaltim, Restuardy Daud, Kapolda Kaltim Irjen  Pol,  Priyo Widyanto, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI, Subiyanto, Ketua DPRD Kaltim , HM Syahrun, Ketua Bawaslu Kaltim,  Saipul Bachtiar, Kapolresta Samarind, Kombespol Vendra Riviyanto, ketua-ketua  dan perwakilan partai politik serta perwakilan calon perseorangan.

Sementara itu Penjabat Gubernur Kaltim, Restuardy Daud dalam sambutan singkatnya mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk sama-sama menjaga kondisi yang aman, tertib, damai dan sejuk. “Pemprov, Forkopimda, khususnya Kapolda,  Pangdam dan jajarannya siap dukung. Mari kita sukseskan untuk wujudkan Pemilu Damai Kalimantan Timur yang lebih demokratis,” ujarnya.

Kapolda Kaltim, Irjen  Pol,  Priyo Widyanto dalam ksempatan itu mengatakan, bermodalkan pengalaman pada saat Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) lalu, ia yakin tidak ada hambatan, baik dalam hal pergeseran kotak suara, maupun surat suara dan optimis Pemilu 2019 akan berjalan lancar.

“Pengalaman di Pilkada menjadi pembelajaran bagi kita, khususnya aparat keamanan dari  Polri dan TNI untuk bisa lebih baik lagi  mengamankan Pemilu dibandingkan pelaksanaan Pilkada 2018,” jelasnya.

Sedangkan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI,  Subiyanto kepada wartawan mengatakan, dalam pengamanan Pemilu dan Pilres, TNI akan berkordinasi dengan jajaran Polda Kaltim. “Kapanpun dan berapapun yang personil yang diminta oleh Polda Kaltim, anggota TNI siap membantu pelaksanaan pemilu 2019,” katanya. Tidak ada daerah  yang  menjadi perhatian khusus, tapi pelaksanaan Pemilu diharapkan berjalan damai, sesuai dengan harapan rakyat.

Pada bagian lain menyangkut hal-hal teknis, Ketua KPU Kaltim, Mohammad Taufik mengingatkan parpol bahwa di Pemilu 2019 ada 5 kotak, yakni kotak suara untuk  DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR-RI, DPD-RI, dan kotak suara pemilihan presiden. (001)