Delegasi Korsel Disambut Teriakan Meriah Annyeong Haseyo, Alexander Habiskan Rp 10 Juta Buat Hobinya

Alexander siswa kelas XII SMAN 16 Samarinda (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Suasana semarak dan penuh kehangatan menyelimuti SMAN 16 Samarinda, Senin 28 Juli 2025. Ratusan siswa tumpah ruah menyambut antusias kedatangan delegasi East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 dari negara Korea Selatan, Senin 28 Juli 2025.

Sejak pagi, koridor sekolah dipadati barisan siswa-siswi SMAN 16 yang tampil memesona dalam balutan busana batik sekolah. Di tangan mereka, berkibar bendera Merah Putih, berdampingan dengan bendera Korea Selatan.

Saat rombongan delegasi EBIFF 2025 dari Korea Selatan memasuki sekolah, teriakan Annyeong Haseyo atau ucapan halo selamat datang, menggema di sepanjang barisan.

Sapaan khas Korea ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan cerminan kegemaran mayoritas siswa terhadap budaya Negeri Ginseng. Tidak sedikit dari mereka yang mengakui kecintaan mereka pada kebudayaan, tarian, dan film-film Korea Selatan.

Salah satu siswa Kelas XII IPA, Alexander, terlihat sangat gembira menyambut kedatangan rombongan EBIFF 2025 di sekolahannya.

“Kunjungan hari ini, kita bisa belajar budaya Korea Selatan. Menurut saya ini tahun kedua kunjungan dari negara luar mengunjungi sekolah kami, dan ini luar biasa sekali agar bisa membagi pengalaman dan bertukar budaya,” kata Alexander.

Ketika ditanya mengenai pandangannya tentang Korea Selatan, Alexander tak ragu melontarkan pujian untuk negara tersebut.

“Untuk negara Korea Selatan itu sendiri menurut saya negara yang sangat keren sekali, dan juga saya senang budaya yang ada di Korea,” ujar Alexander.

Kecintaannya pada budaya Korea ternyata bukan hal baru baginya. Siswa berusia 17 tahun ini mengaku dirinya telah menjadi K-Popers sejak 2016.

Untuk Korea Selatan sendiri, dia lebih tertarik dengan grup musik band tarian modern. Seperti Blackpink, iKON dan EXO.

Alexander bersama M Erol Lutfi (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Kalau di Blackpink saya suka banget dengan Lisa. Karena Lisa itu kalau dilihat ya dia performance (penampilannya) keren, sama dia itu punya karakteristik sendiri,” terang Alexander.

Selain itu, kecintaan Alexander terhadap idola K-Pop tidak hanya sebatas mendengarkan musik. Dia juga merupakan seorang kolektor aktif berbagai merchandise.

“Biasa saya beli lightstick (tongkat lampu), photocards (foto album), baju, album lagu dan lainnya ada 520 koleksi,” sebutnya.

Alexander mengaku dalam mengumpulkan 520 koleksi dirinya merogoh kocek Rp10 jutaan untuk membeli semua barang berkaitan dengan hobinya itu.

“Habisnya ada Rp10 juta-an. Tapi saya beli dari tabungan saya, uang saku dan lainnya,” aku Alexander.

Sementara, M. Erol Lutfi mengatakan bahwa kunjungan delegasi EBIFF dari negara Korea Selatan ini merupakan ajang kesempatan buat dia untuk belajar dan bertukar informasi budaya Korea Selatan.

“Cukup mengesankan, kita bisa belajar budaya mereka dan mereka bisa belajar budaya kita. Kita di sini saling bertukar informasi budaya. Kita juga bisa menanyakan bagaimana seni yang ada di Korea Selatan,” kata Lutfi.

Erol sendiri mengaku sangat senang dengan karya-karya seni Korea Selatan seperti tarian modern dan film-film drama Korea lainnya. Dirinya telah menjadi K-Popers sejak duduk di bangku sekolah dasar.

“Kalau drakor (Drama Korea) lebih ke Taxi Driver dan Parasite. Sedangkan girl band (kelompok band perempuan) Blackpink. Kalau saya lebih ke album musiknya,” demikian Erol Lutfi.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: