Demi Minyak Goreng, Ibu di Berau Meninggal Saat Mau Antre Beli

Warga menunjukkan minyak goreng saat operasi pasar di Johar Baru, Jakarta, Senin 17 Januari 2022. [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA – Antrean warga, didominasi ibu-ibu, membeli minyak goreng berlangsung hampir dua pekan ini di Kalimantan Timur.

Tragis dialami Sandra (41) pagi ini tadi. Wanita ibu rumah tangga yang tinggal di RT 5 Teluk Bayur, Berau, itu jatuh pingsan kemudian meninggal saat hendak antre beli minyak goreng untuk keperluan memasak di dapur.

Pagi tadi, waktu menunjukkan pukul 07.15 WITA. Sandra pamit kepada suaminya hendak antre membeli minyak goreng di salah satu toko ritel jaringan nasional di Teluk Bayur.

Sejatinya, demi beberapa liter minyak goreng, Sandra tidaklah benar-benar dalam kondisi sehat. Dia sempat mengeluhkan sakit di dada kepada suaminya dan diberi minyak kayu putih. Dari penjelasan sang suami, Budianto, belakangan diketahui Sandra beriwayat asma.

“Suami Bu Sandra sudah melarang karena khawatir nanti ada banyak orang antre,” kata Kapolsek Teluk Bayur AKP Kasiyono, saat berbincang bersama niaga.asia melalui sambungan telepon, Sabtu.

Meski begitu, Sandra tetap berkeinginan membeli minyak goreng di toko ritel dekat rumahnya.

“Ibu Sandra bilang tidak apa-apa. Kalau banyak orang nanti tidak ikut antre, cuma lihat-lihat saja,” ujar Kasiyono menirukan penjelasan suami Sandra.

Usai pamit dengan sang suami, Sandra pun pergi keluar rumah yang berada di dalam gang dengan berjalan kaki. Jaraknya sekitar 80 meter dari gang tinggal Sandra.

“Jadi mungkin karena tidak banyak orang, ibu Sandra ini menyeberang ke mini market itu,” ungkap Kasiyono.

Toko ritel itu sendiri baru buka pukul 08.00 WITA. Namun sejumlah warga mulai berkumpul di halaman depan dan trotoar toko. Tidak ada antrean panjang, kerumunan atau apalagi warga berdesak-desakan antre depan toko saat itu.

Antrean pembeli minyak goreng di toko ritel Alfamidi Jalan Cendana, Samarinda, Sabtu 12 Maret 2022 (Foto : istimewa/Info Taruna Samarinda)

“Iya, warga rencana menunggu (toko buka) siapa tahu ada minyak goreng. Kan kegiatan beberapa hari ini (warga antre beli minyak goreng) seperti itu,” sebut Kasiyono.

Dari saksi mata, begitu Sandra tiba di depan toko tepatnya di trotoar depan toko, tiba-tiba Sandra jatuh pingsan. Petugas Polsek Teluk Bayur pun mendatangi lokasi kejadian usai menerima informasi wanita pingsan.

“Kejadiannya sekitar jam 7.40. Dari informasi warga yang menyaksikan, mengangkat Bu sandra, kondisinya lemas, sempat batuk kemudian kejang,” terang Kasiyono.

“Keluarga Sandra yang kebetulan ada di sekitar depan toko lantas berteriak meminta tolong, dan bergegas memanggil suaminya. Sandra pun dibawa ke RSUD Abdul Rivai, di Tanjung Redeb.

“Begitu sampai di rumah sakit, dinyatakan meninggal. Informasi suaminya, istrinya itu meninggal saat perjalanan 10 menit ke rumah sakit,” terang Kasiyono.

Di RSUD Abdul Rivai, suami Sandra mengikhlaskan kepergian sang istri. Disampaikan di hadapan dokter rumah sakit bahwa Sandra memiliki riwayat sakit asma.

“Sehingga meminta dimakamkan saja, dan Ibu Sandra sudah dimakamkan keluarganya tadi,” ungkap Kasiyono.

Dua hingga tiga hari terakhir ini memang di Teluk Bayur terjadi antrean warga membeli minyak goreng. Terlebih lagi saat mengetahui ada lokasi penjualan minyak goreng dengan standar satu harga nasional dan terjangkau, itu menjadi tumpuan masyarakat.

“Sebenarnya kan bukan di Teluk Bayur saja. Ini kan sudah ranah nasional ya berita minyak goreng ini. Karena pagi ini tadi situasinya ada yang meninggal,” jelas Kasiyono.

“Di tempat lain saya kira juga hampir sama (ada antrean). Warga sekarang seperti panic buying, cari minyak goreng susah,” demikian Kasiyono.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: