Demo Penolakan RUU HIP di Samarinda Disebut Harga Mati

Demo penolakan RUU HIP di depan gerbang kantor DPRD Kalimantan Timur, Jalan Teuku Umar, Jumat (3/7). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sekitar 500 orang dari berbagai elemen organisasi di Samarinda, berunjukrasa di depan kantor DPRD Kalimantan Timur, di Jalan Teuku Umar, hari ini. Mereka menyerukan penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) adalah harga mati.

Massa mulai memadati depan gerbang masuk DPRD Kaltim, sekira pukul 14.15 WITA tadi. Dengan membawa berbagai atribut organisasi, mereka tegas menolak RUU HIP sebagai RUU pemikiran paham komunis.

Sepuluh perwakilan pedemo, dipersilakan masuk untuk menemui wakil rakyat di gedung DPRD. Mereka ditemui langsung Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK. Makmur menjadwalkan akan mengirimkan aspirasi penolakan pedemo sesegera mungkin, ke DPR RI.

“Alhamdulillah. Mereka (DPRD Kaltim) memiliki tujuan yang sama, itikad yang sama,” kata seorang tokoh masyarakat dalam aksi itu, Abdullah Assegaf, ditemui usai pertemuan bersama DPRD Kaltim, Jumat (3/7) sore.

Abdullah Assegaf saat diwawancarai wartawan. (Foto : Niaga Asia)

Mewakili massa pedemo, Assegaf menegaskan penolakannya terhadap RUU HIP. “Menolak permanen RUU HIP. Itu harga mati. Apapun tantangannya, kami hadapi, kalau memang RUU ini dilaksanakan (ditetapkan),” tegas Assegaf.

Assegaf pun mengemukakan alasan penolakannya. “RUU HIP ini, memecah belah NKRI. Artinya, kalau sampai terjadi, Indonesia mungkin tidak bisa lagi damai, dan tenteram,” pungkas Assegaf.

Peserta aksi demo saat melakukan pembersihan sampah dan bekas bakar. (Foto : Niaga Asia)

Pengamatan Niaga Asia di lokasi aksi, ada hal menarik selama berlangsungnya aksi unjukrasa kali ini. Sejumlah peserta, memetik sampah, dan bekas pembakaran bendera palu arit, di sekitar depan pintu masuk gedung DPRD Kaltim.

Dengan begitu, nyaris tidak ada sampah berserakan pascaunjukrasa. Meski, pedemo hadir dalam jumlah cukup besar. Hingga selesai sekira pukul 16.30 WITA, massa bubar dengan sangat tertib. (006)

Tag: