Di Merauke, Stafsus Presiden Billy Mambrasar Sosialisasikan Program Petani Milenial

Stafsus Presiden Billy Mambrasar dalam kunjungan kerjanya ke Merauke, Papua, Selasa (17/11) (Foto: Tim SKP Billy Mambrasar)

MERAUKE.NIAGA.ASIA – Staf Khusus (Stafsus) Presiden Billy Mambrasar bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Merauke Ratna Lauce melakukan pertemuan dengan petani milenial di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, Papua, Selasa (17/11).

Kepada kurang lebih 20 orang perwakilan komunitas petani milenial yang hadir, Billy menyosialisasikan Program Petani Milenial yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian di mana ia juga terlibat di dalam program tersebut.

“Saya bersama dengan Menteri Pertanian, mendukung program Pak Jokowi, untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. Khususnya dengan program Petani Milenial ini, kita akan menciptakan suplai yang konsisten dan berkualitas, sekaligus juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, ujar Billy, dilansir laman setkab.go.id

Billy pun berjanji menampung aspirasi yang disampaikan dalam pertemuan, untuk kemudian diteruskan menjadi rekomendasi kebijakan untuk pemerintah pusat, khususnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Presiden Joko Widodo.

Dalam pertemuan juga dilahirkan rencana aksi bersama untuk membangun sektor pangan dan sektor agro di kabupaten yang terletak di ujung paling timur Indonesia ini.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Merauke Ratna Lauce mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh Billy. “Kunjungan tersebut dapat memberikan gambaran dan motivasi kepada masyarakat petani milenial di Kabupaten Merauke agar memiliki semangat untuk bisa berusaha dan meningkatkan ekonomi petani,” ujar Ratna.

Ratna juga mengharapkan adanya kerja sama untuk memajukan pertanian di Merauke. “Kami sangat mengharapkan agar kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik. Sama-sama memajukan petani, khususnya petani milenial Papua di Kabupaten Merauke,” harap Ratna.

Tinjau Pengolahan Abon Ikan

Selain pertemuan dengan petani milenial, dalam kunjungannya ke Merauke kali ini, Stafsus Presiden Billy juga melakukan peninjauan pengolahan abon ikan yang dilakukan masyarakat di Pachas, Distrik Muting. Kunjungan ini dilakukannya bersama Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead.

Dalam kunjungan, Billy Mambrasar berjanji akan membantu pemasaran abon ikan ini. “Membantu mengembangkan kapasitas masyarakat dalam mengolah sumber daya perikanan, mulai dari proses produksi abon ikan, sertifikasi hingga pemasaran, ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya membuka akses pasar sebelum produksi dijalankan, sehingga sudah ada jaminan serapan pasar. “Abon ikan yang diproduksi masyarakat Kampung Pachas dan akan diserap oleh pasar di Surabaya. Akan membantu dalam hal pemasaran dan ini di harapkan berjalan sesuai apa yang impikan masayarakat,” pungkasnya.

Pengolahan abon ikan ini merupakan progam BRG untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Papua dan penguatan ekonomi masyarakat di area gambut. Billy pun terlibat dalam program tersebut.

“Pengembangan itu dengan meningkatkan kapasitas masyarakat lebih kreatif dengan memanfaatkan potensi alam yang ada. Dengan memberikan bantuan revitalisasi ekonomi, merupakan insentif bagi masyarakat dalam menjaga dan mengelola lahan gambut secara berkelanjutan.” ujar Kepala BRG Nazir Foead.

Dijelaskan Nazir, di Papua terdapat ekosistem gambut yang sangat luas dan dalam kondisi baik serta dijaga oleh masyarakat. Untuk itu, pemerintah tetap berupaya maksimal agar masyarakat terus mendapatkan manfaat dari ekosistem gambut tersebut.

“Sampai dengan tahun 2020, BRG telah memberikan 69 paket Revitalisasi Ekonomi di Papua. Sembilan paket melalui skema penugasan di Kabupaten Merauke dan 60 paket melalui skema tugas pembantuan,” ujar Nazir.

Adapun jenis kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat Papua yang dilakukan berupa budidaya tanaman sagu, penanaman padi, pelatihan pembuatan abon ikan, pengadaan alat tangkap ikan ramah lingkungan, dan peternakan babi.

“Untuk pengembangan kapasitas dan peningkatan kemampuan masyarakat, saat ini Program Desa Peduli Gambut (DPG) dilaksanakan pada 12 desa dan 10 mini demplot (kebun percontohan),” ujarnya. (006)

Tag: