Di Pasar Segiri, 1.500 Poket Sabu Terjual Habis Hampir Tiap Hari

Sarif salah satu pengedar sabu di Pasar Segiri diperiksa penyidik Satreskoba Polres Kukar, Rabu (3/7). Dia hampir menjual habis 500 poket dalam waktu hampir 8 jam (foto : Niaga Asia)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Tim Satuan Reskoba Polres Kutai Kartanegara membongkar peredaran sabu di Pasar Segiri Samarinda. Di areal lapak pedagang ayam, hampir tiap hari 1.500 poket sabu beredar ke tangan pembeli. Tiga pengedar meringkuk di penjara.

Praktik jual beli barang haram itu terbongkar Selasa (2/7) kemarin. Polisi lebih dulu menangkap pengedar sabu atas nama Rian (30), warga Jalan Pesut, sekira pukul 17.00 WITA.

“Kami kembangkan, mengarah ke Feri, warga Jalan Pangeran Suryanata di Samarinda. Feri berikutnya kami tangkap,” kata Kasat Reskoba Polres Kutai Kartanegara Iptu Romi, ditemui Niaga Asia, di kantornya, Rabu (3/7).

Feri pun buka mulut. Sabu miliknya, dia dapatkan dari pengedar di Pasar Segiri, atas nama Sarif. Lokasinya, berada di lorong lapak pedagang ayam di dalam pasar.

“Kami dengan cepat mengembangkan ke Pasar Segiri. Melalui undercover (penyamaran), kami tangkap Sarif saat sedang melayani pembeli. Ada 1 temannya yang berhasil kabur dan melompat ke sungai,” ujar Romi.

“Dari lokasi penjualan Sarif, kita amankan barang bukti 13 poket sabu sisa (dari 500 poket sabu yang dijual) dan uang Rp 20,5 juta hasil penjualan sabu,” terang Romi.

Di Polres Kukar, pengakuan Sarif cukup mengejutkan. Tiap harinya selama sebulan terakhir, ada 1.500 poket sabu dijual, dan terbagi 3 shift. Sarif, mendapat tugas di shif kedua pukul 16.00-24.00. Dua shift lainnya, dari pukul 08.00-16.00 dan pukul 00.00 sampai pukul 08.00. “Dikalkulasikan, dengan harga Rp 150 ribu per poketnya, hampir setiap hari terjual habis dan nilainya sekitar Rp 225 juta,” sebut Romi.

Romi pun dibikin geleng kepala. “Penjualannya ini cukup terbuka, dimana penjual dan pembeli bertemu, dan tatap muka. Sebelumnya kan menjual melalui dinding loket rumah di dalam areal pasar,” ungkap Romi.

“Lokasinya itu, juga bukan hal baru. Karena beredekatan dengan penggerebekan yang kita lakukan di bulan Ramadan kemarin. Waktu itu, ada 83 orang pembeli kita amankan,” demikian Romi. (006)