Dibuka Untuk Umum, Jembatan Mahakam IV Hanya Boleh Dilintasi di Bawah 8 Ton

Kepala Dinas PUPR Kaltim Taufik Fauzi (kiri) saat berbincang bersama Wagub Kaltim Hadi Mulyadi (kanan), Senin (30/12). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepala Dinas PUPR Kaltim Taufik Fauzi menjelaskan, dalam tahap uji coba Jembatan Mahakam IV, kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya di bawah 8 ton. Penegasan itu, dia sampaikan saat meninjau jembatan itu bersama Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Senin (30/12).

Saat itu, Wagub Hadi menyebut jembatan yang mulai dibangun 2012 lalu itu, akan dibuka dalam rangka uji coba untuk umum Kamis (2/1) mendatang.

Sementara, yang diperkenankan melintas adalah kendaraan penumpang termasuk bus, sepeda motor dengan lebar 2,25 meter di dua jalur sayap kiri dan kanan. Sedangkan truk, belum memungkinkan hingga keluarnya surat layak dari KKJTJ.

Taufik menjelaskan, uji coba melintas di jembatan yang baru saja rampung, pemasangan lampu tematik itu akan dilakukan sambil menunggu sertifikat layak fungsi jembatan dari KKJTJ Kementerian PUPR. Diperkirakan, hasil uji coba akan diketahui dalam waktu dekat.

“Nantinya ada rapat paripurna dihadiri 33 ahli. Informasi yang kami terima paling cepat sebulan,” kata Taufik.

Uji beban Jembatan Mahakam IV pertama dilakukan KKJTJ pada 22 Desember 2019, dengan menempatkan 36 truk roda 10 di sepanjang jembatan.

Dari laporan data pengujian, kondisi Jembatan Mahakam IV terbilang lebih baik dibandingkan ketiga jembatan yang telah berdiri sebelumnya, di atas Sungai Mahakam sisi Samarinda.

Untuk puluhan lampu tematik yang berasal dari Tiongkok dan Meksiko itu, lanjut Taufik, nantinya juga akan menampilkan tulisan-tulisan di malam hari. Sedikit berbeda dengan lampu tematik jembatan Mahkota II, yang hanya menampilkan warna.

“Ada 170 unit lampu tematik yang dipasang itu akan memakan daya sebesar 33.000 watt, ditambah dengan lampu penerangan jalan umum (PJU) berwarna putih yang berdaya listrik 11.000 watt,” terangnya.

Dijelaskan lagi, setidaknya lampu yang akan memakan daya 44.000 watt setiap malam itu menyerap anggaran sekira Rp 11 miliar. “Listrik jembatan ini dayanya besar. Lampu tematik 33.000 watt, dan akan menyala dari jam 7 sampai 12 malam. Untuk PJU 11.000 watt,” ujarnya.

Untuk besaran biaya pemeliharaan dan perawatan lampu yang dibutuhkan serta sumber anggaran, Taufik menuturkan kedepan akan segera dilakukan pembahasan. “Untuk perawatan dan pengawasan kami akan lapor dulu ke Pak Gubernur dan pak Wagub, minta arahan beliau lah untuk itu,” tukasnya.

Lebih lanjut, sesuai rencana rekayasa lalu lintas, selama uji coba akan difungsikan dengan skema lalu lintas satu jalur. Sedangkan satu jalur lainya akan tetap mengfungsikan Jembatan Mahakam. Namun untuk kedepannya, jembatan pertama itu akan dilakukan rehabillitasi skala besar. (009)