Didik Santoso: Rumah Sakit Islam Perlu Dana Rp10,4 Miliar

Rumah Sakit Islam Samarinda. (Foto Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Gubernur Kaltim H Isran Noor minta  Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda dapat segera beroperasi secara penuh untuk melayani pasien. Saat ini, RSI baru membuka layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan belum membuka layanan rawat inap.

Direktur RSI Samarinda Didik Santoso melaporkan kepada Gubernur Isran Noor, untuk membuka layanan rawat inap, setidaknya diperlukan dana tidak kurang dari Rp10,4 miliar. Dana itu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan medis dan nonmedis rumah sakit.

“Segera saja kirimkan surat ke BUMD untuk program CSR (corporate social responcibility). Sampaikan secara transparan,” kata Gubernur Isran Noor saat menerima audensi manajemen RSI dan Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) di ruang kerjanya, Jumat (19/3/2021), sebagaimana dilansir situs kaltimprov.go.id.

Gubernur mengingatkan agar CSR perusahaan itu dijelaskan terkait apa yang diperlukan. Jadi setiap BUMD bisa memberikan CSR dalam bentuk yang berbeda-beda untuk keperluan medis atau nonmedis.

“Tapi dijelaskan dalam suratnya, apa barangnya, jumlahnya, spesifikasinya dan lain sebagainya.  Yang penting jangan dalam bentuk uang. Tapi natura (barang),” tegas Gubernur.

Dia  juga menyilakan Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) mengajukan permohonan untuk APBD Perubahan tahun ini. Untuk keperluan peralatan medis, alokasi bisa melalui Dinas Kesehatan, sementara untuk fisik dan bangunan bisa melalui Dinas Pekerjaan Umum.

Mantan bupati Kutai Timur ini sangat berharap RSI bisa segera beroperasi secara normal untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Direktur RSI Samarinda Didik Santoso menjelaskan saat ini rumah sakit  sudah beroperasi untuk layanan IGD 7×24 jam. Layanan ini didukung oleh 6 dokter, 30 perawat dan 3 manajemen. Secara keseluruhan petugas yang bekerja termasuk non medis sebanyak 125 orang.

CSR yang mereka tunggu saat ini antara lain berasal dari PT Mandiri Migas Pratama (MMP) sebesar Rp1,9 miliar. Terdiri dari Rp1,5 miliar untuk perbaikan elektrik dan Rp400 juta untuk perbaikan struktur bangunan.

“Untuk layanan rawat inap, kami masih harus perbaiki masalah listrik dan airnya,” kata Didik.

Sementara Ketua Yarsi Ajie Syirajudin mengatakan secara perlahan operasional rumah sakit akan kembali pulih seperti sedia kala.

“Pelan-pelan akan kita lengkapi. Dimulai dari IGD dulu. Mohon doa masyarakat agar RSI bisa kembali seperti dulu dan lebih baik,” tukas mantan Direktur AWS Samarinda itu.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Pembina Yarsi H Ramli Yahya dan Hj Rita Barito.  (001)

Tag: