Diduga Intimidasi Wartawan, Kapolresta Samarinda Minta Maaf

Situasi keributan di depan Polresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Kamis (8/10) malam. (Tangkapan layar video)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepolisian diduga mengintimidasi sejumlah wartawan, saat meliput demo di depan pagar Mapolresta Samarinda, Kamis (8/10) malam. Diduga, polisi menjambak salah satu wartawan, hingga meminta wartawan tidak mengabadikan momen saat mereka membubarkan pedemo.

Kronologi peristiwa tertulis diterima Niaga Asia, demo kelompok mahasiswa, dilakukan di depan pagar Mapolresta sekira pukul 22.00 Wita. Sejumlah wartawan saat itu yang meliput adalah Mangir (nomorsatukaltim.com), Kiky (Kalimantan TV), Yuda Almerio (IDNtimes), Faisal (Koran Kaltim), serta Kiky (Kalimantan TV).

Kepolisian berupaya membubarkan aksi demo itu. Wartawan mengabadikan momen itu, menggunakan peralatan peliputan mereka. Namun demikian, diduga mereka diintimidasi petugas, yang tidak terima tindakan mereka diabadikan.

Samuel, sempat dijambak oknum polisi, meski akhirnya dilepaskan setelah memperlihatkan tanda pengenal pers. Lainnya, ada kakinya yang diinjak, minta agar kamera dimatikan.

“Saat sedang merekam, salah satu oknum berbadan besar mengenakan jaket putih dan hitam, menggunakan masker berjalan mendekati saya sambil membungkuk. Setelah itu membelakangi saya dan menginjak kaki kanan saya,” kata Mangir, Jumat (9/10).

Diduga, meski wartawan telah memberitahukan mereka adalah wartawan, oknum polisi itu tidak memperdulikan. “Memangnya kenapa kalau wartawan?” seru polisi saat itu.

Pascakejadian itu, kelima jurnalis itu sempat diminta masuk ke dalam Polresta, berbicara terkait kejadian itu. Wartawan bergeming, dan memilih pergi.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman tidak membantah peristiwa itu. Sejauh ini, dia tidak menerima informasi adanya wartawan, terkena pemukulan dari anggotanya.

“Itu kondisinya gelap ya. Saya mencari tahu siapa anggota itu. Tapi kalau dari laporan anggota, mereka tidak ada yang melakukan pemukulan. Tapi kalau memang ada, nanti tolong sampaikan ke saya,” kata Arif.

“Terlepas itu kami sebagai manusia biasa, tentunya meminta maaf apabila ada tindakan kami yang di luar kemanusiaaan, ataupun di luar garis tugas pokok kami. Saya yakin teman teman dari kepolisian, pasti tidak ada yang mempunyai maksud untuk melukai rekan-rekan wartawan. Jangan sampai, akibat kejadian seperti ini, hubungan antara insan pers dengan kepolisian menjadi renggang. Jika terbukti, kami tindak secara tindakan disiplin,” pungkas Arif.

Kasubbag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi kembali menemui wartawan sore ini. Dia kembali menegaskan permintaan maaf Kapolresta. “Kalau ada yang bersinggungan, kami meminta maaf. Masih ditelusuri, siapa saja (anggota) yang melakukan itu,” tegas Annisa. (006)

Tag: