Diduga Keracunan Menu MBG, Puluhan Pelajar SD di Pulau Sebatik Dilarikan ke Puskesmas

Penanganan pasien anak SD diduga keracunan menu MBG di pulau Sebatik di dua Puskesmas dan RS Pratama, Selasa sore (30/9/2025). (Foto : Andre Pratama/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Puluhan pelajar Sekolah Dasar (SD) di perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, hari ini, Selasa (30/9/2025) sore  dilarikan ke Puskesmas, karena diduga keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan gejala muntaber.

“Untuk jumlah anak diduga keracunan MBG belum dihitung pasti. Saat ini pasien diterima untuk penanganan medis di Puskesmas Sebatik Timur, sebanyak 13 orang,” kata Camat Sebatik Tengah, Aris Nur memberikan penjelasan pada Niaga.Asia, Selasa (30/09/2025) sore.

Aris menerangkan, jumlah pasien yang terus bertambah di Puskesmas Sebatik Tengah menyebabkan penanganan tenaga medis tidak maksimal, sehingga sekitar 13 pelajar dipindahkan ke Puskesmas Sebatik Timur.

Selain penanganan di Puskesmas Sebatik Timur dan Puskesmas Sebatik Tengah, sejumlah pelajar yang mengalami muntah-muntah serta kepada pusing serta lemas dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Sebatik.

“Kejadiannya keracunan MBG ini di Sebatik Tengah, tapi karena Puskesmas disana kewalahan, jadi sebagian pelajar di pindahkan ke Puskesmas Sebatik Timur,” jelasnya.

Dugaan keracunan yang disebabkan menu MBG diperkuat dari keterangan sejumlah orang tua dan pihak sekolah serta konfirmasi dari pemerintah kecamatan yang menerangkan anak-anak mengalami muntaber usai menyantap menu MBG.

“Tadi pak Camat Sebatik Tengah sudah mengkonfirmasi anak-anak kena muntaber diduga kuat akibat menu MBG di sekolah,” terangnya.

Sementara itu, penanggung jawab Puskesmas Sebatik Timur, Muhammad Akbar mengatakan pihaknya menerima 13 pasien anak sekolah SD dengan keluhan  kesehatan muntaber yang disebabkan keracunan menu MBG.

’Kami menangani 13 pasien anak sekolah SD yang muntaber. Kita sudah konfirmasi ke Camat Sebatik Timur Muhammad Akbar katanya keracunan menu MBG,” jelasnya.

Semua anak usia SD yang masuk ke Puskesmas Sebatik Timur, mengalami gejala yang sama yaitu muntaber dan sakit perut. Anak-anak tersebut mengalami keracunan makanan sekitar pukul 16:30 Wita

“Jumlah pasien sangat banyak dalam waktu bersamaan, jadi petugas medis Puskesmas cukup kesulitan, Kami masih analisa sejauh seberapa parah pasien yang dirawat,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Nunukan, asal Sebatik, Andre Pratama meminta Pemerintah Nunukan, segera menghentikan sementara pengelolaan dapur MBG yang berada di Kecamatan Sebatik Tengah

“Hentikan dulu pengelolaan dapurnya, jadi Polisi dan instansi lainnya bisa melakukan penyelidikan dan evaluasi ulang terhadap dapur,” pintanya.

Andre tidak mengetahui pasti yayasan pengelola dapur SPPG yang ditunjuk pemerintah pusat untuk wilayah Kecamatan Sebatik Tengah. Namun berdasarkan laporan dapur MBG ini baru beroperasi 2 hari ini.

Dari penelusuran niaga.asia,com. SPPB pengelola MBG Sebatik Tengah menyiapkan menu MBG untuk SDN 04 Sei Limau, SDN 05 Sei Limau, MI As Adiyah Tapal Batas, dan PAUD Ar Rahman, Sei Limau.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: