Diduga Pelaku Tabrak Lari, Mobil Avanza Diamuk Massa

Mobil yang ringsek usai diamuk massa (foto : istimewa/ITS)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Mobil Avanza di Samarinda, Kalimantan Timur, bernomor polisi KT 1885 LV yang dikemudikan Uryanto (37), diamuk massa jelang tengah hari tadi. Diduga, mobil itu sebagai pelaku tabrak lari. Mobil itu kini diamankan di Unit Lakalantas Satlantas Polresta Samarinda.

Keterangan diperoleh Niaga Asia, peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.30 WITA. Mobil Avanza berangkat dari Telen, Kutai Timur, memuat 4 orang penumpang.

Tujuan awal, mobil menuju ke RS Dirgahayu di Jalan Merbabu. Namun belakangan, mobil nyasar cukup jauh hingga ke RS Samarinda Medika Citra (SMC) di Jalan Kadrie Oening.

“Jadi waktu mobil kita tumpangi putar balik, ternyata mobil kita ditabrak motor yang dipakai ibu-ibu. Karena mobil dipukul warga, sopir takut, kemudian jalan terus mau ke kantor polisi,” kata Testi (40), salah seorang penumpang, ditemui di Mapolsek Sungai Pinang, Jalan DI Panjaitan, Rabu (10/7).

Sopir yang tidak hapal jalan, dan terus panik, mobil berjalan terus hingga mengarah ke Sempaja. Belakangan, di belakang, banyak motor yang mengejar dan menyebut sopir Puryanto sebagai pelaku tabrak lari. Mobil terus melaju, hingga menyerempet 4 kendaraan lain di sepanjang jalan.

Mobil pun kembali tersesat menuju kawasan Batu Cermin, Samarinda Utara. Lantaran jalan buntu, mobil terhenti. Ratusan orang warga yang terus mengejar akhirnya mendapati mobil itu terjebak di jalan buntu, kawasan Batu Cermin.

Tak pelak lagi, sopir dan penumpang mobil itu jadi sasaran amuk massa. Bahkan, ada warga menggunakan balok, untuk merusak mobil. Dua dari 4 penumpang pun sempat dipukuli warga. “Saya berusaha tenangkan warga. Kalau sopir jalan terus karena mau (minta perlindungan) ke pos polisi, bukan mau kabur. Ini karena kita tidak tahu jalan. Saya sendiri luka kena pukul warga,” sebut Testi.

Setelah sempat dibawa ke Mapolsek Sungai Pinang, mobil nahas berikut 4 penumpang itu pun diamankan di Unit Lakalantas, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kasus itu dalam penanganan kepolisian. (006)