Dihajar Kapolres Nunukan, Brigadir Sony Minta Maaf

Aksi AKBP Syaiful Anwar, Kamis (21/10) lalu. Dia dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Nunukan terhitung 25 Oktober 2021. (Foto : tangkapan layar)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Beredar video pria diduga Brigadir Sony L, meminta maaf kepada AKBP Syaiful Anwar. Meski dia sebelumnya dihajar Syaiful dan terekam melalui video rekaman CCTV di ruangan aula Mapolres Nunukan.

Diperoleh Niaga Asia, video berdurasi 58 detik itu juga telah beredar luas di media sosial. Diduga dia anggota Polri bertugas di Polres Nunukan, Brigadir Sony L, yang viral saat diduga dihajar AKBP Syaiful Anwar.

“Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan. Terkhusus untuk Bapak Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar SiK. Saya memohon maaf, atas video yang beredar di media sosial,” kata pria itu.

Pria itu mengaku mengedarkan rekaman dia saat ditendang dan dipukul di dalam ruangan.

“Karena pada saat mengupload video tersebut, tidak berfikir dengan jernih. Dengan kejadian beredarnya video tersebut saya sangat menyesal,” ujar pria itu.

“Dan saya membenarkan tidak melaksanakan perintah pimpinan. Setelah kejadian tersebut saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan,” tambahnya.

Pria itu kembali menyatakan, permohonan maafnya tidak ada unsur paksaan dari siapapun.

“Sekali lagi komandan, mohon izin saya memohon maaf sebesar-besarnya atas keselahan yang telah saya lakukan. Demikian komandan terimakasih,” tutup pria itu.

Hajar Anak Buah, Kapolres Nunukan Dicopot

Respons Polda Kaltara

Niaga Asia mengkonfirmasi video pernyataan itu ke Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat.

“Benar video permintaan maaf itu. Ini orangnya ada di Polda, mau diperiksa,” kata Budi.

Budi menerangkan, Brigadir SL adalah yang pertama menyebarluaskan video itu hingga menjadi viral.

“Informasi dari Kapolres (AKBP Syaiful Anwar) yang pertama memviralkan itu si korban pemukulan itu, SL,” ujar Budi.

Brigadir SL menurut Budi, tidak terima diperlakukan demikian.

“Karena dia tidak terima. Karena tugas di PIK (Pusat Informasi dan Komunikasi) Polres Nunukan itu adalah yang menangani soal jaringan, internet dan CCTV. Diambil mungkin, di-copy, diviralkan,” pungkas Budi

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: