Dikabarkan Diculik, Balita di Kota Bangun Ditemukan Meninggal di Mahakam

Proses evakuasi korban Haikal di Sungai Mahakam di Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Senin (1/2) dini hari. (Foto : istimewa)

KOTA BANGUN.NIAGA.ASIA – Rafisqi Haikal, balita 2 tahun di Kota Bangun, Kutai Kartanegara, yang sempat dikabarkan hilang diculik, ditemukan meninggal di Sungai Mahakam, dini hari tadi. Polisi memastikan, kabar penculikan itu tidak benar.

Keterangan diperoleh Niaga Asia, kabar melalui media sosial, dan juga WhatsApp Messenger, beredar Sabtu (30/1) lalu. Hilangnya Haikal, lantaran dibawa dua pria, dan satu wanita, mengarah ke Tenggarong.

Polisi bergegas melakukan penyelidikan. Bahkan pencarian juga dilakukan di perairan Sungai Mahakam, sekitar tempat tinggal balita Haikal. Hingga akhirnya ditemukan dini hari tadi, di sungai Mahakam.

“Iya, benar. Anak yang ditemukan dini hari tadi, adalah anak yang dikabarkan hilang kabarnya diculik tiga hari yang lalu,” kata Kapolsek Kota Bangun AKP Puji Santoso, dihubungi Niaga Asia, Senin (1/2).

Puji menerangkan, memang sempat beredar kabar korban hilang diduga diculik. Namun dipastikan, kabar itu tidak benar. Kuat dugaan, korban terjatuh di sungai.

“Awal kejadian, setelah korban buang air besar, dibersihkan orangtuanya, kemudian dipasangkan pampers. Setelah itu, korban duduk di depan televisi, dipakaikan dot,” ujar Puji, menceritakan kronologi kejadian.

Namun demikian, tidak lama setelah orang di rumah korban meninggalkan Haikal di depan televisi, dan masuk ke kamar, Haikal tidak ada di ruang tamu. “Dicari tidak ada, hingga tersebar kabar korban diculik,” sebut Puji.

“Jadi begini, tetangganya kan mau hajatan nikah. Tidak mungkin diculik. Agak susah, karena kan mesti nyeberang sungai ke rumah korban di Kota Bangun Seberang. Orang-orang pasti tahu (kalau ada yang menculik),” ungkap Puji.

Puji juga menerangkan, keluarga korban membantah mengutarakan kabar penculikan, hingga sampai di media sosial. “Saya telepon kakek korban, dan beliau bilang tidak ada bilang ke medsos seperti itu. Kakeknya bilang saya tidak terima,” terang Puji.

“Maka dari itu, saya temui beliau, kita sama-sama mencari bawah kolong rumah, juga tidak ditemukan. Kakek korban punya feeling mencari di air, di sungai. Dibantu patroli air, sampai sore, malam. Warga kampung bergerak, kami juga bergerak,” ungkap Puji.

Akhirnya, semua pihak yang intens melakukan penyisiran dan pencarian di sungai, menemukan korban meninggal di sungai Mahakam, sekitar pukul 03.00 WITA dini hari tadi.

“Ditemukannya tidak jauh dari rumah korban, dan memang ditemukannya saat dalam pencarian. Jadi, tidak benar kabar penculikan itu,” tutup Puji. (006)

 

Tag: