Dimulai, Pembangunan PLBN di Sei Pancang Rp282 Miliar

Grafis Infopubdok Kaltara

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Meskipun agak sedikit terkendala, akibat adanya pandemi Covid-19, progress pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu di Kaltara tetap terus berlanjut. Saat ini, pembangunan PLBN yang sudah mulai berjalan tahapannya adalah PLBN Sei Pancang di Sebatik, Kabupaten Nunukan. Sesuai laporan sudah dimulai tahapan pematangan lahan.

“Ada sedikit kendala dalam proses pengerjaannya. Yaitu dalam pengiriman material pancang yang terlambat. Mudahan saja, dengan adanya kebijakan new normal nanti, mobilisasi kembali lancar. Sehingga pengiriman atau armada kapal lancar lagi,” ungkap Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H Irianto Lambrie, Senin (1/6/2020).

PLBN Sei Pancang sendiri, ditargetkan pada tahun ini menyelesaikan sekitar 30 persen dari tahapan pembangunannya. Dengan dana yang digunakan sekitar Rp 30 miliar untuk tahap pematangan lahan.

“Total alokasi anggarannya semua sebesar Rp 282,72 miliar. Tahapannya sendiri, meliputi kegiatan pembentukan lahan, struktur bawah atau pondasi dan bangunan penunjang,” ujar gubernur.

Sebagaimana diketahui, ada 4 PLBN yang rencananya dibangun di Kaltara mulai tahun ini. Yakni PLBN Long Midang di Krayan, PLBN Sei Pancang dan PLN Labang. Yang kesemuanya di Nunukan. Serta PLBN Long Nawang di Malinau. Pembangunan keempat PLBN ini menelan total anggaran sekitar Rp 1 triliun.

Progres PLBN lainnya. Untuk yang PLBN Long Nawang tengah melewati proses evaluasi di Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi (Bikon) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Lalu, PLBN Long Midang masih dalam proses evaluasi harga, dan PLBN Labang direncanakan pelelangan pada Juni 2020.

“Untuk pembangunan PLBN ini, semua menggunakan sistem kontrak tahun jamak atau MYC (Multiyears Contract) selama 17 bulan terhitung sejak penandatanganan kontrak,” terangnya.

PLBN Terpadu yang akan dibangun merupakan satu area dengan berbagai fasilitas dan layanan. Setiap titiknya akan dilengkapi dengan bangunan utama, bangunan pemeriksa terpadu kedatangan, klinik, carwash/disinfectant, jembatan timbang, pemindai truk, bangunan pemeriksaan keberangkatan, gudang sita, bangunan utilitas, bangunan check point dan monumen.

“Bukan itu saja, pada kawasan di sekitar titik pembangunan PLBN juga akan dilengkapi fasilitas penunjang yang tidak hanya bertujuan sebagai pos lintas negara,” paparnya.

PLBN juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekitar. Fasilitas itu, di antaranya bangunan pasar, jalan paralel perbatasan, jalan akses menuju pos lintas batas dan pengembangan infrastruktur permukiman di kawasan perbatasan seperti jalan lingkungan, drainase, pengelolaan sampah, dan penyediaan air bersih.

“Dengan keberadaan PLBN kita harapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan. Utamanya di sekitar lokasi dibangunnya PLBN terpadu ini,” pungkas gubernur. (adv)

Tag: