Dinas Pendidikan Gelar Seminar Pendidikan Inklusif

aa

aa
Bupati Berau, H Muharram membuka Seminar Pendidikan Inklusif, Kamis (21/11). (Foto Humas Pemkab Berau)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Untuk  meningkatkan layanan pendidikan peserta didik berkebutuhan khusus dalam seting pendidikan inklusif. Dinas Pendidikan Kabupaten Berau bekerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar menggelar seminar pendidikan inklusif. Seminar ini digelar di Ballroom Hotel Exlusive Tanjung Redeb dibuka  Bupati Berau, H Muharram pada Kamis (21/11).

Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Berau,  Suprapto dalam laporannya menyampaikan, di Kabupaten Berau sejak tahun 2016 lalu telah ada delapan sekolah inklusif yang tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya di Tanjung redeb, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Tabalar dan di Biduk Biduk.

Namun dalam perjalanan, diakuinya masih banyak kendala. Utamanya masih terbatasnya jumlah guru yang berlatarbelakang pendidikan inklusif. Selain itu disampaikan Suprapto masih banyak yang belum memahami secara penuh tentang pendidikan inklusif.

“Sehingga melalui seminar yang menghadirkan para pakar pendidikan inklusif ini dapat memberikan informasi dan wawasan, serta nantinya bisa memberikan persepsi yang sama dalam pengembangan pendidikan inklusif di Kabupaten Berau,” ungkapnya.

Dinas Pendidikan Berau dikatakan Suprapto menargetkan dalam beberapa tahun kedepan disetiap kecamatan minimal ada satu sekolah inklusif. Baik itu untuk jenjang SD maupun jenjang SMP.

Pemerintah sendiri telah mengatur tentang pendidikan inklusif, di mana pemerintah daerah diamanahkan dan diwajibkan untuk membentuk sekolah inklusif.

“Kita berharap kedepannya setiap kecamatan minimal ada satu sekolah inklusif baik jenjang SD maupun SMP,” ungkapnya.

Sementara Bupati Berau Muharram dalam arahannya menegaskan pentingnya seminar pendidikan inklusif yang digagas Dinas Pendidikan Berau. Pasalnya pendidikan inklusif ini sangat penting untuk memastikan seluruh anak anak dapat menempuh pendidikan dengan baik.

“Anak-anak berkebutuhan khusus bisa bersekolah di sekolah regular yang sudah ditetapkan sebagai sekolah inklusif. Sehingga tidak lagi harus bersekolah di sekolah luar biasa,” kata bupati.

Program ini disebutnya tentu untuk mendekatkan layanan pendidikan kepada masyarakat. Utamanya bagi anak berkebutuhan khusus yang berada di kecamatan kecamatan terjauh. “Sebaran anak berkebutuhan khusus ada di setiap kecamatan dan ini tidak mungkin semua di sekolah luar biasa. Sehingga sekolah inklusif menjadi solusi bagi anak anak berkebutuhan khusus ini untuk tetap bersekolah,” ungkapnya.

Untuk menjadi sekolah inklusif tentu guru yang ada harus bisa memahami metode mengajar yang baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Untuk itu melalui seminar pendidikan ini diharapkan menjadi bagian untuk meningkatkan kompetensi guru sekolah inklusif.

“Ini tidak lain untuk memastikan pemerataan pendidikan kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Berau,” tegasnya. (hms4/ana)

Tag: