Dinding Beton Stadion Roboh 16 Meter, Perbaikan Menunggu Cuaca dan Alat Berat

Dinding beton stadion Olympic Mini Teluk Bayur  sepanjang 16 meter  roboh pada Jumat. (14/1/2022) (Foto Istimewa)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Dinding beton  pembatas sepanjang 16 meter di sisi selatan  stadion Olympic Mini Teluk Bayur yang roboh pada Jumat (14/1/2022), sudah dibersihkan. Namun, untuk perbaikan lebih lanjut masih menunggu kondisi cuaca memungkinkan dan ketersediaan alat berat.

“Saat ini sudah kita tangani yakni dengan membersihkan puing-puing tembok dan tanah yang berceceran di jalur lintas atletik. Kalau untuk perbaikannya masih menunggu alat berat datang dan juga cuaca membaik. Karena dengan kondisi hujan seharian seperti saat ini, tentu susah untuk pengerjaannya,” jelas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Erwin, ketika dihubungi Minggu (16/1/2022) sore.

Dijelaskannya lebih lanjut, untuk perbaikan tembok yang roboh tersebut, masih tanggung jawab  pihak kontraktor yang mengerjakan tembok pembatas ini sejak awal.

“Semua datanya sudah lengkap, karena sejak dapat informasi, kami bersama kontraktor langsung datang ke lokasi melihat seberapa parah kerusakannya. Dan berita acara pun sudah dibuat. Pihak kontraktor juga sudah bersedia melakukan perbaikan hingga kembali seperti kondisi semula,” tambahnya.

Dikatakan Erwin, karena progress pembangunan fisik stadion ini sudah rampung 100 persen secara kontrak, maka semua alat berat sudah dipindahkan dari lokasi. Hal ini juga yang membuat pihak kontraktor belum bisa melakukan perbaikan sampai alat berat didatangkan kembali. Selain itu, kondisi tanah yang cukup lembek karena guyuran curah hujan setiap hari, juga menjadi salah satu pertimbangan.

“Tanah sekitar area yang roboh juga sudah memperlihatkan garis-garis retakan. Dengan intensitas hujan saat ini, kalau dilakukan perbaikan ditakutkan juga tanah sekitar ikut longsor. Kendala lain yakni pembebasan lahan di belakang tembok yang belum rampung, sehingga tidak bisa asal dilakukan perbaikan,” ungkapnya.

Untuk masalah lahan ini, dikatakan Erwin, sudah diajukan pembebasannya melalui Dispora dan diproses di Dinas Pertanahan Berau. Bahkan, DPUPR sendiri juga telah melaporkan dan meminta Inspektorat untuk melakukan perhitungan.

“Kita harap secepatnya bisa dilakukan pembebasan lahan ini, agar kalau terjadi longsor lagi bisa segera dilakukan penanganan. Apalagi tanah warga yang berbatasan langsung dengan stadion ini kondisinya berbukit, jadi kemungkinan longsor itu bisa saja terjadi lagi,” tutupnya.

Hingga saat ini, untuk stadion sendiri sudah siap difungsikan. Namun sarana pendukung seperti gawang, 4 pilar lampu sorot, dan lahan parkir masih dalam proses. Anggaran Rp 20 miliar pun disiapkan untuk pengerjaan sarana pendukung tersebut. Dan tahun 2022 ini sudah masuk lelang.

Penulis: Rita Amelia | Editor: Intoniswan

Tag: