Dipanggil ke Istana, Fahrul Razi Tegaskan Tidak Wakili Partai

aa
Mantan Wakil Panglima TNI, Jend. TNI (Purn) Fahrul Razi, memenuhi panggilan Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10) siang. (Foto: JAY/Humas)

JAKARTA.NIAGA.ASIA- Mantan Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Fahrul Razi, kelahiran Aceh tahun 1947, menjadi salah satu tokoh militer yang ikut dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam masa penyusunan kabinet, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10) siang.

Menurut Fahrul, Presiden Jokowi memintanya bergabung dalam Kabinet Kerja II. Namun soal posisinya menjadi apa, Fahrul mengajak tidak usah menebah-nebak.

“Tunggu besok kata Beliau (Presiden, red),” kata Fahrul usai bertemu Prsiden, seperti dikutip laman setkab.go.id.

Yang jelas, lanjut Fahrul, Presiden banyak cerita tentang masalah keamanan, tentang masalah bidang pendidikan, tentang masalah pembangunan sumber daya manusia. Sehingga dirinya sulit juga menebak kira-kira saya akan ke mana.

“Ya nggak tahu begitu ya sama-sama aja kita tebak, tunggu besok kata beliau ya. Tetapi saya senang beliau bicara banyak tentang masalah pembangunan sumber daya manusia Indonesia ke depan. Beliau betul-betul ingin membawa Indonesia ini jauh lebih maju dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya,” terang Fahrul.

Mengenai dirinya mewakili apa saat memenuhi panggilan itu, Jend. TNI (Purn) Fahrul Razi menegaskan, bahwa dirinya sudah lama tidak di Partai Hanura. Sudah-sudah belasan tahun.

“Nggak mewakili apa-apa,” ujarnya.

Kalau pembagian kelompok yang bukan mewakili partai, kemudian kedua yang ada hanya apa profesional, padahal dirinya bukan mewakili partai , Fahrul merasa mungkin dirinya profesional.

“Ya, mungkin begitu,” ucapnya. (001)

Tag: