Disbun Kaltim Bantu Kelompok Tani Peduli Api di Teluk Semanting

OPD 
Sekretaris Dinas Perkebunan, Henny Herdiyanto disaksikan langsung  Kepala Dinas Perkebunan Berau, Sumaryono menyerahkan bantuan saran dan prasana pengendali api kepada  KTPA  Teluk Semanting,  Kecamatan Pulau Derawan. (Foto Disbun Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kebakaran lahan dan kebun terjadi setiap tahun, apalagi di musim kemarau. Untuk itu sudah dibentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di sejumlah kabupaten di Kaltim. Permasalahan mendasar dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan kebun adalah belum memadainya sarana, prasarana dan sumber daya manusia KTPA untuk pengendalian di lapangan.

“Disbun Kaltim terus berupaya melakukan pencegahan kebakaran lahan dan kebun, diantaranya memberikan bantuan sarana pengendalian dan pemadaman kebakaran lahan dan kebun kepada KTPA Teluk Semanting, Pulau Derawan yang telah dibentuk, yakni berupa 1 unit mesin pompa dan selang 1,5 inch sebanyak 5 roll,” kata Sekretaris Dinas Perkebunan, Henny Herdiyanto, Jumat (3/7/2020).

Menurut Henny, bantuan untuk KTPA Berau diserahkan 18 Juni lalu dan disaksikan langsung  Kepala Dinas Perkebunan Berau, Sumaryono. Disbun Kaltim menyiapkan anggaran khusus untuk pembinaan KTPA yang ada, baik dari sisi kualitas pengetahuan berupa pelatihan maupun bantuan peralatan penunjang.

“Kita berikan juga bantuan sarana pengendalian dan pemadaman kebakaran lahan dan kebun kepada KTPA Teluk Semanting,” ucapnya.

Tahun anggaran 2020 ini, lanjutnya, Dinas Perkebunan memperoleh dukungan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) guna mendukung sarana pengendalian dan pemadaman kebakaran lahan dan kebun kepada 3 KTPA yang berada di 3 Kabupaten/Kota, yakni Kutai Kartanegara, Berau dan Samarinda.

“Bantuan sarana pengendalian kebakaran lahan dan kebun diperoleh berdasarkan atas proposal permohonan yang telah diajukan sebelumnya oleh Ketua KTPA atau Dinas yang membidangi perkebunan di Kabupaten/Kota”, ungkap Henny.

Sementara itu, Hj. Asmirilda, Kepala Bidang Perkebunan, menambahkan, pihaknya juga terus mendorong semua kabupaten dan kota di Kaltim untuk membentuk KTPA. Hingga tahun 2020, di Kaltim sudah terbentuk sebanyak 38 KTPA, yang tersebar di kabupaten dan kota, yakni Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau, Kutai Timur, Paser dan Samarinda. Namun dari 38 KTPA yang sudah terbentuk, baru sebagian yang telah melakukan kemitraan dengan pihak perusahaan di 4 kabupaten.

“Kehadiran KTPA menjadi sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian dini di lapangan, sehingga kebakaran dan lahan dan kebun yang terjadi bisa diatas dengan cepat. Karenanya kami terus mendorong keterlibatan pihak perusahaan besar swasta melalui kemitraan dengan KTPA yang difasilitasi oleh kabupaten  dan kota, agar pencegahan dan pengendalian karlabun bisa lebih maksimal,” terangnya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, kemarau di sebagian besar daerah zona Karhutla ini akan terjadi di bulan Agustus. BMKG  melaporkan bahwa 17 persen wilayah Indonesia  mengalami musim kemarau 17 persen di bulan April. Sedangkan 38 persen memasuki musim kemarau di bulan Mei, 27 persen masuk awal musim kemarau di bulan Juni.

Menghadapi itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali  yang pertama mengenai manajemen lapangan. Sekali lagi, manajemen lapangan ini harus terkonsolidasi, terkoordinasi dengan baik.

“Area-area yang rawan hotspot dan update informasi ini sangat penting sekali, manfaatkan teknologi untuk peningkatan monitoring dan pengawasan dengan sistem dashboard,” kata Presiden di Rapat Terbatas, 23 Juni lalu. (adv)

Tag: