Disbun Kaltim Serahkan Bantuan Peralatan Pasca Panen Karet

Kepala Dinas Perkebunan, diwakili Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, H. Surya Dharma Herman menyerahkan bantuan pasca panen komoditi karet kepada dua kelompok tani di Kabupaten Kutai Timur, Rabu (26/8/2020). (Foto Disbun Kaltim)

LONG MESANGAT.NIAGA.ASIA-Tahun 2020 ini, Dinas Perkebunan Kalimantan Timur memperoleh dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) guna mendukung kegiatan penanganan pasca panen komoditi karet kepada dua kelompok tani di Kabupaten Kutai Timur.

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ir Ujang Rachmad, diwakili Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, H. Surya Dharma Herman mengatakan bantuan yang diberikan dimaksudkan untuk memacu semangat pekebun agar pengolahan pasca panen karet (lateks) menjadi lebih berkualitas sesuai standar nasional.

“Bantuan peralatan pasca panen berupa pisau sadap, mangkok sadap, ring mangkok sadap, talang sadap, bak pembeku aluminium, bahan pembeku lateks dan saringan lateks.” ujar Surya sesaat membuka Bimtek Pembentukan UPBB di Desa Mukti Utama, Kecamatan Long Mesangat Kabupaten Kutai Timur, Rabu (26/08) pagi tadi.

Acara diselingi dengan penyerahan simbolis bantuan peralatan pasca panen karet oleh Dinas Perkebunan kepada ketua kelompok tani Harapan Jaya dan Sri Rejeki.

”Diharapkan melalui bantuan ini, petani mampu meningkatkan kualitas bokar bersih yang memenuhi baku mutu sesuai dengan standard yang berpedoman pada SNI 06-2047 (standard bahan olah karet) dan nilai tambah yang diperoleh turut meningkat sehingga petani karet menjadi sejahtera”, harap Surya.

Total luas kebun karet rakyat, swasta, dan PTPN XIII di Kaltim, akhir tahun 2019 adalah 118.638 hektar dengan rincian TBM seluas 64.495 hektar, TM  seluas 48.949 hektar, dan tanaman karet sudah tua dan rusak 5.194 hektar.

“Produksi total karet Kaltim tahun lalu 52.817 ton, atau rata-rata produksi 1.079 kilogram/hektar. Tenaga kerja yang bekerja di perkebunan karet seluruhnya 63.358 orang,” ungkap Surya.

Disebutkan pula, luas kebun karet di Kaltim menduduki posisi kedua setelah perkebunan kelapa sawit. Mengingat luas kebun karet dalam status TBM 64.495 hektar, maka pada tahun-tahun mendatang produksi akan meningkat, karena usia tanaman memasuki masa produksi.

“Perkebunan karet juga potensial untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” pungkasnya

Ekspor  Hingga Juli 246,9 Ton

Karet lembaran asal Kaltim siap ekspor (foto : Karantina Pertanian Samarinda)

Sementara Balai Karantina Pertanian Samarinda  Kementerian Pertanian mencatat dan telah memfasilitasi ekspor karet Kaltim  di bulan Juli 2020  sebanyak  201,6 ton karet ke China, senilai Rp5,02 miliar, Kamis (23/7).

Berdasarkan data Karantina Pertanian Samarinda hingga bulan Juli ini, telah memfasilitasi ekspor karet lembaran sebanyak tiga kali, pengiriman ke Rusia dua kali, dan tujuan China satu kali, dengan total 246,9 ton. Jumlah itu meningkat jauh, dibandingkan ekspor total di tahun 2019 yang hanya mencapai 203 ton.

“Kita semua bersyukur, bahwa situasi ekonomi dunia yang berjalan lambat ini, tidak terlalu berpengaruh pada permintaan lembaran karet dari Kalimantan Timur. Malah ada kecenderungan meningkat,” kata Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono, pada saat supervisi pemeriksaan karet lempengan, dikutip dari keterangan tertulis diterima Niaga Asia.

Agus menambahkan, ekspor karet lembaran tahun ini sudah mengalami peningkatan dan mulai menjajaki pasar-pasar negara luar baru. Dalam waktu dekat, sudah ada lagi permohonan pemeriksaan komoditas karet dalam jumlah yang cukup besar.

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQfast pada semester I medio Januari – Juni tahun 2020, ekspor lembaran karet Indonesia meningkat dibandingkan awal semester tahun 2019. Semester pertama tahun ini telah mencapai 63.248 ton. Sedangkan di tahun 2019 hanya mencapai 53.396 ton.

“Karet lembaran Indonesia ini banyak diekspor ke negara China, India, Taiwan, Lutvia, Rusia, Pakistan, Mesir, Kanada, Amerika, Malaysia, Korea Selatan,” kata Agus. (adv)

Tag: