Disdikbud Nunukan Berangkatkan 25 Guru PAUD Ikuti Pelatihan Manajemen

aa
Guru PAUD bersama Kadisdikbud Nunukan H. Junaidi (Foto Budianshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sebanyak 25 orang tenaga pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Nunukan diberangkat Disdikbu Nunukan mengikuti pelatihan dan pembekalan teknis manajemen pengelolaan PAUD di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Ada 25 orang bunda-bunda Paud yang kita pandang sebagai pioneer diberangkatkan mengikuti pelatihan selama 7 hari di SKB Balikpapan, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan H. Junaidi, Rabu (2/10/2019).

Pemberangkatan para bunda-bunda PAUD ke SKB Balikpapan atas inisiatif Pemerintah Nunukan dalam upaya meningkatkan  kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam mengelola yayasan pendidikan.

“Selama mengikuti pelatihan di SKB Balikpapan, para bunda-bunda PAUD akan diberikan materi – materi tentang manajemen serta meninjau beberapa sekolah yang pengelolaanya lebih maju dan professional,” kata Junaidi. “Kita sisipkan waktu untuk mereka melakukan study banding sekolah Paud Balikpapan, agar bisa melihat dan belajar langsung pengelolaan manajemen,” tambahnya.

Menurut Kadisdik, keberadaan sekolah PAUD sangat penting dalam pendidikan usia dini. Anak anak usia 3 hingga 5 tahun adalah usia emas bagi anak-anak, karena itu  perlu kiranya para bunda-bunda PAUD diberikan kemampuan untuk mendidik mereka.

Tidak sebatas meningkatkan SDM guru Paud, Pemkab Nunukan di tahun 2020 berjanji akan menaikan besaran nilai tunjangan transportasi dari Rp 200 ribu menjadi Rp 300 ribu perbulan ditambah tunjangan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pusat.

“Alokasi APBD Nunukan untuk tunjangan transportasi Paud naik. Artinya, tunjangan transportasi mereka juga ikut naik perbulannya,” jelas Junaidi.

Kenaikan tunjangan transportasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja  dan tanggung jawab dalam pelaporan pengelolaan bulanan ataupun laporan tahunan. Pasalnya, ada beberapa sekolah yang laporannya tidak dibuat secara rutin dan lengkap.

Menurut Junaidi, eksitensi PAUD di Nunukan telah memberikan sumbangan ilmu bagi anak usia dini, karena itu Pemkab Nunukan sudah seharusnya memberikan perhatian yang sama dengan sekolah-sekolah lainnya, meski keberadaan  sekolah PAUD bukan  sekolah wajib.

“Sekolah PAUD banyak membantu orang tua mengajarkan pengetahuan dasar  bagi anak-anak,” sebutnya. (002)

Tag: