
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyiapkan langkah strategis untuk mempercepat peningkatan mutu pendidikan menengah di daerah.
Salah satunya adalah dengan merekrut kepala sekolah dan guru-guru terbaik untuk tiga SMA unggulan yang ditetapkan pemerintah sebagai pilot project (percontohan) menuju standar pendidikan internasional.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, yang mengungkapkan bahwa proses seleksi terbuka akan dilakukan untuk menjaring tenaga pendidik dan kepala sekolah yang memiliki kapasitas unggul berkualitas, sesuai dengan arahan Gubernur Rudy Mas’ud.
“Untuk itu ada tiga sekolah unggulan, jadi kita mau kepala sekolah dan tenaga pendidik yang berkualitas. Harapannya, mereka adalah orang-orang terbaik yang berstandar,” ujarnya, Jumat (20/6).
Adapun tiga sekolah yang ditunjuk sebagai SMA unggulan tersebut adalah SMAN 10 Samarinda, SMAN 3 Tenggarong, dan SMAN 2 Sangatta. Ketiganya akan dijadikan sebagai model awal untuk membangun sebuah sistem pendidikan menengah yang bertumpu pada kualitas pembelajaran, pelayanan pendidikan berstandar, serta kepemimpinan sekolah yang visioner.
Menurut Armin, gubernur menginginkan adanya percepatan dalam transformasi pendidikan, sehingga proses seleksi dilakukan secara terbuka dan ketat.
“Ya. Itu arahan Gubernur, karena Gubernur kita ingin ada percepatan kualitas pendidikan di Kaltim. Kalau bisa ini ya bukan nasional, tetapi internasional,” jelasnya.
Dia menekankan bahwa kepala sekolah dan guru yang nantinya akan bertugas di sekolah unggulan harus memiliki pemikiran global serta pengalaman untuk mentransformasi sistem pendidikan.
“Kalau kita tidak menjaring seperti itu, ya berat jadinya nanti. Yang ada sekarang kan tidak seperti dulu,” tuturnya.
Armin menyoroti bahwa pada masa awal berdirinya SMAN 10 Samarinda, proses seleksi guru dan siswa berlangsung sangat ketat. Hingga akhirnya, itu berdampak pada banyaknya lulusan yang berhasil menembus universitas-universitas terbaik, bahkan hingga ke luar negeri.
“Zaman SMA 10 dulu itu sangat kuat. Banyak sekali anak-anak kita yang lolos ke luar negeri. Tapi sekarang agak berat kita bersaing. SMAN 10 Samarinda tahun ini saja masuk Perguruan Tinggi Negeri jalur undangan hanya 26 orang. Masa kalah sama SMA 5 atau SMA 3?,” bebernya.
Armin mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir terjadi perubahan budaya di lingkungan sekolah yang berdampak pada penurunan daya saing. Karena itu, melalui program unggulan ini, pemerintah berupaya mengembalikan tradisi keunggulan tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa para guru yang akan diseleksi berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), dan mereka akan bersaing secara terbuka berdasarkan kompetensi.
“Pembelajarannya harus sama dengan negara-negara maju. Itu maunya gubernur kita. Jadi standarnya nanti suka tidak suka ya harus internasional,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Disdikbud Provinsi Kaltim pun mulai menyosialisasikan proses seleksi kepala sekolah dan guru untuk ketiga sekolah tersebut pada hari ini, Jumat pagi (20/6). Sedangkan untuk pendaftaran akan dimulai dari tanggal 24 Juni hingga 1 Juli 2025.
Diharapkan, hasil dari rekrutmen ini nantinya akan memperkuat fondasi pendidikan unggul di Kaltim, sekaligus menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di masa mendatang.
“Unggah berkas secepatnya via website/link ( https://seleksi-kepsek.gtkprovkaltim.com ).”
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Disdikbud Kaltim